Sentimen
Tokoh Terkait
Prabowo Ingin Sandiaga Uno Keluar dari Partai Gerindra?
Bisnis.com Jenis Media: Nasional
Bisnis.com, JAKARTA – Nasib Sandiaga Uno di Partai Gerindra semakin berada di ujung tanduk. Hal tersebut lantaran ketua umum partai, Prabowo Subianto, mendorong agar kader partai yang tak cocok dengan dirinya lebih baik keluar.
Hubungan Sandi dengan para petinggi Partai Gerindra memang sempat tak baik, terlebih setelah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu beberapa kali menyampaikan siap maju di Pilpres 2024.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad misalnya. Dia mengingatkan semua kader untuk mengutamakan loyalitas kepada partai.
Dasco menjelaskan, di Gerindra dikenal istilah 'perkalian nol' yang mengacu kepada penilaian kesetiaan seorang kader kepada partai.
"Tanpa adanya kesetiaan semua kelebihan seorang kader akan dikalikan dengan nol alias tidak ada nilainya sama sekali," jelas Dasco dalam keterangan tertulis, Rabu (4/1/2023).
Dia mencontohkan, meskipun seorang kader mendapatkan nilai sempurna dari sisi kecerdasan, keberanian, hingga kepopuleran, tetapi tanpa loyalitas maka hasil penilaiannya akan tetap nol.
Dasco juga sempat menyinggung bahwa Sandi memang punya hak jika ingin maju di ajang Pilpres 2024. Meski begitu, dia menekankan selot satu-satunya untuk kader Gerindra yang ingin maju ke Pilpres 2024 sudah dikantongi oleh Prabowo.
“Di Gerindra tentunya sudah pasti selotnya cuma satu, Pak Prabowo. Kalau ada pengen juga dari Gerindra yang mau, berarti harus ambil selot dari partai lain,” jelas Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Bahkan, Dasco juga mengaku terima kabar bahwa Sandi akan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Saya sudah mendengar kabar dari teman-teman fraksi PPP bahwa Pak Sandi itu sebentar lagi sudah resmi menjadi anggota PPP,” ungkap Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani juga menegaskan bahwa capres tunggal dari partainya adalah Prabowo Subianto.
Muzani menggarisbawahi, jika ada seorang yang mengaku sebagai capres dari Gerindra maka itu adalah klaim diri sendiri, bukan keputusan resmi partai.
“Jika ada orang yang mengaku jadi capres dari Gerindra, jelas itu ilegal," tegasnya, dikutip Kamis (22/12/2022).
Prabowo Buka Suara
Ternyata, Prabowo juga menilai ada kadernya yang merasa tak cocok dengan dirinya. Dengan memang demikian, maka Prabowo tidak masalah jika kader itu mencari partai lain.
Menurut dia, tidak ada yang salah dari pindah partai asal dilakukan dengan etika yang sepantasnya.
“Kalau mau pisah, pisah yang baik. Silakan,” kata Prabowo ketika menyampaikan pidato, di Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra, Jakarta, Sabtu (7/1/2023).
Dia mencontohkan, dirinya sempat menjadi kader Partai Golkar, namun akhirnya mengundurkan diri secara baik untuk membangun Partai Gerindra.
“Aku ngadep ketum, aku bikin surat pengunduran diri kepada Partai Golkar untuk pamit,” kata Prabowo.
Ketika disinggung apakah sosok yang dimaksud oleh Prabowo adalah Sandiaga Uno, Prabowo meminta kepada publik untuk menyimpulkan sendiri.
“Kalian ambil kesimpulan sendiri, kita berpikir yang baik,” kata Prabowo kepada wartawan.
Bantahan Sandi
Sebelumnya, Sandi mengatakan siap maju Pilpres 2024 jika diberikan kepercayaan oleh Partai Gerindra. Menurutnya, sampai saat ini pembicaraan terkait capres maupun cawapres masih berjalan.
"Tentunya harus siap. Saya sempat menyampaikan bahwa andainya dipercaya untuk dinominasikan tentunya harus siap. Namun, tentunya dinamika masih berlangsung, masih cair," ungkap Sandi di Istana Wapres, Selasa (20/12/2022).
Pada kesempatan berbeda, Sandi menegaskan masih jadi kader Gerindra dan akan patuh mengikuti instruksi ketua umumnya, Prabowo Subianto.
“Hingga saat ini, saya masih tercatat sebagai kader Partai Gerindra dan sebagai kader, saya patuh-tegak lurus dengan keputusan partai dan ketua umum, Bapak Prabowo Subianto,” ujar Sandi dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12/2022).
Wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menjelaskan sudah diberi amanah oleh Prabowo untuk mendengar aspirasi masyarakat dan memulihkan sektor ekonomi lewat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Oleh sebab itu, soal penentuan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) untuk 2024 akan dia serahkan kepada Prabowo dan pimpinan partai politik masing-masing.
“Kembali lagi, pencalonan capres-cawapres maupun koalisi itu ranahnya partai politik, saya sebagai kader patuh dan taat atas seluruh keputusan partai politik,” ungkapnya.
Terkait isu pindah ke PPP, Sandi menilai kabar itu dimulai karena dirinya sering ikut kegiatan partai berlambang kabah itu.
Namun, dia menegaskan perlunya kolaborasi setiap pemegang kepentingan termasuk partai politik. Dia menekankan, dirinya tak hanya berkomunikasi ke PPP namun semua pihak lainnya. Apalagi, lanjutnya, Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama.
“Adapun dukungan dan sambutan baik dari teman-teman PPP merupakan bentuk apresiasi yang tentunya kami sambut dengan kesiapan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Sentimen: positif (100%)