Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina, Bank Mandiri, PT Kilang Pertamina Internasional
Kab/Kota: Badung
Tokoh Terkait
Pertamina Jadi Beli Minyak Murah Rusia? Ini Kabar Terbarunya
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Badung, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan hingga kini masih mengkaji rencana pembelian minyak mentah asal Rusia. Mengingat, masih ada berbagai macam pertimbangan yang harus diputuskan secara matang.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina, Taufik Aditiyawarman menilai, pengkajian pembelian minyak asal Rusia ini dilakukan dengan pertimbangan banyak hal, mulai dari unsur politik, ekonomi, dan perhitungan bisnis perusahaan.
"Belum ada konfirmasi hal itu. Karena harus ada political risk, economic risk, under risk company. Kita masih punya global bond untuk Pertamina Grup, jadi pertimbangan," kata Taufik saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/11/2022).
Selain itu, Taufik belum dapat membeberkan secara detail mengenai rencana pembelian minyak mentah asal Rusia ini, baik terkait kisaran harga maupun secara volume yang dibutuhkan. Pasalnya, minyak harus diuji coba terlebih dahulu di kilang.
"Kalau minyak tuh kalau impor, rata-rata kita harus trial (uji coba) dulu di kilang. Kalau produknya sudah pernah, cocok di kilang, harganya berapa, sehingga ada harga ekonomisnya. Ada 1-2 produk yang sesuai dan tidak sesuai," ujarnya.
Wacana Indonesia untuk melakukan impor minyak mentah asal Rusia rupanya semakin rumit. Pasalnya, sejumlah pemegang obligasi global (global bond) yang diterbitkan PT Pertamina (Persero) merupakan perusahaan dari Amerika Serikat maupun negara Barat lainnya.
Mendiang Direktur Utama Pertamina Periode 2006-2009 Ari Soemarno sempat mengatakan, dirinya mendapat kabar bahwa ada semacam peringatan dari pemegang obligasi global yang diterbitkan Pertamina jika perusahaan migas pelat merah itu tetap nekat untuk mengimpor minyak asal Rusia. Meski demikian, ia mengakui tidak mengetahui secara gamblang informasi itu.
"Saya tidak tahu seberapa jauh kebenaran ini, tapi saya sudah dengar berita itu. Tetapi pemegang global bond Pertamina itu kan perusahaan-perusahaan yang ada di negara Barat semua dan juga sangat memperhatikan faktor yang lain," tuturnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, Selasa (13/09/2022).
Sementara Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani menilai bahwa implementasi impor minyak dari Rusia agak rumit jika pelaksanaannya dilakukan oleh Pertamina. Mengingat, Pertamina banyak melakukan transaksi, baik ekspor maupun impor, serta penerbitan global bond.
"Itu akan menjadi kemungkinan risiko di Pertamina. Jadi lebih baik ini kemudian dieksekusi oleh pemerintah sebagai government to government transaksi. Misalkan Kementerian Luar Negeri atau Kementerian Perdagangan yang lakukan eksekusi sehingga Pertamina bisa terlepas dengan persoalan ini," kata dia.
Rencana Pertamina untuk mengimpor minyak asal Rusia ini pertama kali diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada Maret 2021 lalu saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI.
Nicke menyebut, dengan rampungnya revamping Kilang Balongan pada Mei tahun ini, setidaknya Pertamina akan lebih fleksibel untuk menerima berbagai jenis minyak mentah untuk diolah. termasuk minyak mentah yang tengah dijajaki dari Negeri Beruang Putih itu.
"Di tengah situasi geopolitik kita melihat ada opportunity untuk membeli minyak Rusia dengan harga yang baik. Pak Taufik (Dirut PT KPI) sudah approach," kata Nicke dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/3/2021).
[-]
-
Sebelum RI Impor Minyak Rusia, 2 Hal Ini Perlu Diperhatikan(wia)
Sentimen: netral (88.3%)