Sentimen
Negatif (99%)
23 Des 2022 : 14.59
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Duren Tiga

Kasus: mayat, pembunuhan

Tokoh Terkait
Hendra Kurniawan

Hendra Kurniawan

Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Saking Berkuasanya, Chuck Putranto Takut Bertanya ke Sambo Saat Lihat Mayat Brigadir Yosua Tergeletak

23 Des 2022 : 14.59 Views 1

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

Saking Berkuasanya, Chuck Putranto Takut Bertanya ke Sambo Saat Lihat Mayat Brigadir Yosua Tergeletak

Suara.com - PS Kasubbagaudit Baggaketika Propam Polri, Chuck Putranto mengaku tidak berani bertanya kepada Ferdy Sambo saat pertama kali melihat jenazah Brigadir Yosua Hutabarat di rumah Duren Tiga pada 8 Juli 2022. Hal ini diungkapkan Chuck saat bersaksi dalam sidang obstruction of justice kasus pembunuhan Brigadir Yosua dengan terdakwa Irfan Widyanto.

Chuck mengatakan, dia tiba di rumah Duren Tiga sekitar pukul 18.10 WIB bersama pegawai harian lepas (PHL) Mabes Polri Ariyanto. Ketika tiba di lokasi, Chuck hanya berdiri di depan gerbang rumah.

Di sana, dia melihat ada Sambo sedang berbincang dengan eks Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri Aris Cahya alias Acay di area garasi mobil.

Tiba-tiba, pekerja rumah tangga (PRT) Sambo, Diryanto alias Kodir mengajak Chuck masuk ke dalam rumah. Pada kesempatan itu, Chuck berpapasan dengan Sambo.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Hakim dan Jaksa Syok Berat Temukan Tulang Belulang di Ruang Rahasia Rumah Sambo?

“Kemudian Pak Ferdy Sambo keluar duduk di carport. Beliau duduk dan melihat saya dan menyampaikan; coba kamu lihat ke dalam," kata Chuck di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).

Setiba di dalam rumah, Chuck melihat sudah banyak anggota kepolisian. Hakim pun mengkonfirmasi kepada Chuck bagaimana kondisi Brigadir Yosua saat itu.

“Orang yang saudara lihat itu sudah meninggal atau masih hidup?” tanya hakim.

“Posisinya saat itu sudah telungkup. Saya tidak tahu, tapi tidak bergerak,” jawab Chuck.

Dalam momen itu, Chuck mengaku tidak berani bertanya ke Sambo mengenai mayat tersebut. Chuck juga sempat coba bertanya kepada Bharada Richard Eliezer yang ada di lokasi, namun tidak mendapat penjelasan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ferdy Sambo Bunuh Diri dengan Konsumsi Obat sampai Overdosis?

“Saat itu saya tidak berani bertanya ke Pak Ferdy Sambo. Saya sempat bertanya kepada Richard yang saat itu sedang ditanyai oleh Pak Kombes Santo, namun Richard tidak menjawab, hanya menjawab siap,” kata Chuck.

Setelah sedikit melihat kondisi di dalam rumah, Chuck kemudian keluar dan berdiri di dekat Sambo.

Prasangka Chuck Putranto

Sebelumnya, Chuck Putranto juga sempat mengira keramaian yang terjadi di rumah atasannya pada 8 Juli, saat Brigadir Yosua Hutabarat tewas dibunuh karena putusan etik Raden Brotoseno.

Pada hari kejadian, Chuck mengaku ditelepon oleh eks Karo Provos Polri Benny Ali dan eks Karo Paminal Hendra Kurniawan. Kedua jenderal polisi itu menanyakan keberadaan Chuck saat itu.

Tiba-tiba, asisten pribadi Chuck bernama Edwin melaporkan jika ada sejumlah anggota Provos membawa senjata api laras panjang berjaga di depan rumah dinas Sambo di Duren Tiga.

"Diberitahukan bahwa ada anggota Provos yang membawa senjata panjang ke rumah dinas," kata Chuck.

Chuck menuturkan jika ada anggota Provos yang membawa senjata api laras panjang menandakan sedang terjadi situasi genting.

Pada saat itu, Chuck berusaha menghubungi ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer namun tak kunjung mendapatkan balasan. Akhirnya, Chuck berangkat dari kantornya di Mabes Polri bersama pegawai harian lepas (PHL) Ariyanto menuju rumah Sambo di Duren Tiga.

Chuck tiba di lokasi sekitar pukul 18.10 WIB. Awalnya, dia mengira keramaian yang terjadi di rumah dinas Sambo dikarenakan putusan etik Raden Brotoseno.

"Jadi kami berpikir saat itu sebelum pukul 13.30 WIB, saat itu ada sidang kode etik peninjauan kembali AKBP Brotoseno, jadi kami beranggapan apa ini dampak dari putusan itu yang mulia. Jadi kami berangkat ke sana," jelas Chuck.

Sentimen: negatif (99.9%)