PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggaungkan sinyal perombakan atau reshuffle kabinet. Jokowi berencana mengumumkan hal itu dalam waktu dekat.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi di sela-sela kegiatannya meninjau kawasan produksi Minyak dan Gas Bumi (Migas) PT Pertamina Hulu Rokan Dumai di Kota Dumai, Riau.

"Besok. Bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu," kata Jokowi, Kamis 5 Januari 2023.

Sinyal Jokowi soal rencana perombakan kabinet Indonesia Maju 2023 bukan kali pertamanya disampaikan.

Baca Juga: Prediksi Skor Valencia vs Cadiz di Liga Spanyol: Preview, Kondisi Tim, dan Susunan Pemain

Pada Senin, Jokowi pun meminta masyarakat untuk menunggu kabar mengenai reshuffle kabinet Indonesia Maju.

"Tunggu saja. Ditunggu saja," kata Jokowi di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin 3 Januari 2023.

Kabar Reshuffle Semakin Kuat

Awal kabar reshuffle kabinet mengudara jelang akhir tahun 2022. Terlebih saat saat Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres)-nya di Pemilu 2024.

Saat ini, ada 3 menteri dari NasDem yang duduk di kabinet Jokowi, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

Selama hampir 9 tahun pemerintahan Jokowi, kabinet sudah beberapa kali melakukan reshuffle.

Pasang-copot menteri menjadi hal yang biasa dilakukan di masa pemerintahan Jokowi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate tidak khawatir mengenai isu reshuffle itu.

Pasalnya, Johnny G Plate mengungkapkan NasDem sampai dengan hari ini masih akan berusaha untuk bekerja dengan baik melaksanakan kebijakan dan arahannya Jokowi.

“Kami di sini kan sebagai pembantu presiden melaksanakan kebijakan dan arahan presiden. Itu sepenuhnya ada di presiden,” tuturnya, di Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) di Jakarta Pusat, Rabu 4 Januari 2022.

Terlebih, kata Johnny, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatifnya Presiden Jokowi.

”Apa pengaruhnya pendapat yang disampaikan di ruang publik ini untuk keputusan presiden? Tidak. Itu sepenuhnya (hak) presiden,” tuturnya.

Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan kabinet pemerintahan harus solid. Seluruh menteri harus loyal ke presidennya.

Lebih lanjut, Djarot menilai, kocok ulang susunan kabinet perlu dilakukan bukan hanya sebatas terhadap kinerja menteri, tetapi termasuk partai di lingkaran Jokowi.

“Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik, untuk menteri-menterinya lebih baik mengundurkan diri,” ucapnya.***