Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kebayoran Baru
Memenuhi Syarat, Apa yang Salah?
Detik.com Jenis Media: News
Jakarta -
Muncul ide agar Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dijadikan sebagai capres dalam Pemilu 2024 mendatang. Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali menilai tidak ada yang salah, sebab secara aturan Megawati memenuhi syarat untuk menjadi capres.
"Dia memenuhi semua syarat. Dia Ketum partai, dia tokoh bangsa, kalau memang seperti apa yang selama ini disampaikan selama ini Pak Jokowi, situasi bangsa dalam keadaan tidak baik-baik saja global, butuh tokoh untuk bisa membawa Indonesia keluar dari permasalahan global ini ya kalau itu apa yang salah kalau beliau mau mencalonkan diri," kata Ali saat dihubungi, Sabtu (7/1/2022).
Ali menuturkan Megawati juga memiliki pengalaman. Di sisi lain dia juga merupakan Ketum dari parpol yang sudah memenuhi ambang batas pencapresan atau presidential threshold sebesar 20 persen.
"Dia memiliki semua syarat itu. Dia memiliki kapasitas, pengalaman, Ketum Partai, basis partai. Kan dia memenuhi syarat. Undang-Undang tidak membatasi umur, tidak melarang orang dicalonkan parpol, maksimal 2 kali, presidential threshold juga 20 persen," ucapnya.
Meski demikian, Ali mengaku tidak memiliki kapasitas untuk menilai Megawati layak atau tidak maju lagi dalam Pilpres mendatang. Namun kata Ali, semua tergantung kemauan dari Megawati sendiri.
"Nggak bisa menilai. Semua dipenuhi Bu Mega. Kalau beliau mau," imbuhnya.
Muncul Ide Megawati Capres
Usulan agar Megawati maju lagi dalam kontestasi politik itu disampaikan oleh Co-Founder Total Politik Budi Adiputro dalam acara diskusi politik yang diselenggarakan Perhimpunan Orang Merdeka. Acara itu turut dihadiri, Ketua DPP NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi, Wasekjen PPP Idy Muzayyad, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Budi awalnya menyinggung soal dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sebagai capres bisa membelah internal PDIP. Menurutnya, ancaman keterbelahan itu tak akan terjadi jika Megawati yang maju sebagai capres.
"Ketika ada fraksi Ganjar dan ada fraksi Puan ya ini bisa membelah partai, bisa membuat partai ini ke depan bisa pincang juga karena keterbelahan. Kenapa nggak disorong ke Bu Mega? Bu Mega secara umur secara konstitusi masih memungkinkan, jadi ketika Bu Mega menjadi opsi maka keterbelahan ini pasti nggak ada. BTL semua, banteng tegak lurus," kata Budi dalam acara Diskusi Politik di Kopi Politik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).
Budi juga bicara soal negara Amerika Serikat (AS) yang capresnya tak lagi berusia muda, namun memiliki pengalaman. Dia menyebut hal itu menjadi contoh situasi yang sama jika Megawati kembali maju sebagai capres.
"Ada negara namanya Amerika Serikat, 2024 nanti kita akan ketemu dua orang kakek-kakek, Gus Choi, kalau nggak ada aral melintang akan ada dua kakek-kakek namanya Presiden Joe Biden, 82 tahun nanti 2024, dan Presiden Donald Trump 78 tahun akan bertarung, berkompetisi menjadi orang paling kuat di muka bumi 2024, umurnya 78 dan 82 ya sama, Bu Mega sepantaran lah, Bu Mega 75 kalau nggak salah 76, tahun ini 76. Masih 75, tahun depan 77, sama lah. 82 tahun Gus Choi itu apakah Amerika kita bilang nggak ada stok anak muda? Kan nggak juga, nah itu imajinasinya, boleh dong," ujarnya.
(dek/lir)
Sentimen: positif (93.8%)