Sentimen
Positif (88%)
7 Jan 2023 : 17.59
Informasi Tambahan

Institusi: Griffith University, Griffith University Australia

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Subvarian Omicron XBB.1.5 Paling Menular, Pakar: Bisa Menyebabkan Kerusakan Organ

Indozone.id Indozone.id Jenis Media: News

7 Jan 2023 : 17.59
Subvarian Omicron XBB.1.5 Paling Menular, Pakar: Bisa Menyebabkan Kerusakan Organ

INDOZONE.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti varian Omicron XBB.1.5 yang menyebabkan lonjakan kasus di Amerika Serikat. Pihak WHO menyebut, varian ini menjadi paling menular di antara varian Corona yang lain.

Epidemiolog dari Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengatakan, Omicron XBB.1.5 mungkin tidak memicu terjadinya gejala berat, tetapi pasien yang sudah tertular subvarian ini berisiko mengalami long COVID.

Baca juga: Waspada! WHO Sebut Varian COVID-19 Varian XBB.1.5 Paling Menular

"Yang menjadi catatan dan kewaspadaan ini adalah XBB.1.5 berpotensi menyebabkan lebih long COVID, kerusakan organ dalam jangka panjang, tidak sakit parah, tidak meninggal, tetapi dalam jangka menengah atau panjang jadi sakit-sakitan," jelasnya dalam keterangan seperti yang diterima Indozone, Sabtu (7/1/2023).

Keganasan varian tersebut tentu dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, sehingga Dicky menyarankan pemerintah tetap tegas dalam penerapan protokol kesehatan meski kebijakan PPKM telah dicabut.

Ilustrasi Omicron XBB.1.5 (Freepik/kjpargeter)

Pasalnya, meskipun long COVID-19 tidak terlihat bukan berarti hal tersebut tidak terjadi.

"Tapi pengabaian pencegahan tetap dilakukan hanya karena mereka (masyarakat) tidak dapat melihat akibat mikroskopis dalam tubuhnya saat ini dan akibat jangka panjang nanti. Apa yang tidak terlihat, bukan berarti tidak ada," tambahnya

Baca juga: 15 Kasus Omicron BF.7 Terdeteksi di Indonesia, Tersebar di 3 Wilayah Ini!

Menurut prediksi Dicky, besar kemungkinan Omicron XBB.1.5 ini sudah masuk di Indonesia dikarenakan surveilans genomik masih rendah.

"Tidak lebih dari dua minggu kok adanya masuk varian-varian baru di tengah mobilitas sangat tinggi saat ini," bebernya.

Artikel Menarik Lainnya:

Sentimen: positif (88.9%)