Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kartu prakerja 2023 akan dilakukan dengan skema normal bukan semi bantuan sosial (bansos).

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ada yang baru dari skema peserta kartu prakerja 2023.

Tidak seperti sebelumnya, penerima bantuan bantuan subsidi upah (BSU), bantuan produktif usaha mikro (BPUM), dan program keluarga harapan (PKH) bisa menjai peserta kartu prakerja 2023.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia mengatakan bahwa kartu prakerja 2023 akan dilakukan dengan skema normal bukan semi bantuan sosial (bansos).

Dalam Bayang Krisis Pangan, Pemerintah Pastikan Stok Beras dan Pangan Aman hingga Akhir 2022

"Karena tidak lagi bersifat semi bansos, maka penerima bantuan seperti subsidi upah, BPUM, PKH, boleh menjadi peserta Kartu Prakerja. Karena ini untuk re-training dan re-skilling, bukan bansos lagi" kata Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (5/1/2023).

Airlangga mengatakan bahwa target peserta kartu prakerja 2023 yakni 595 ribu orang dengan anggaran sebesar Rp2,67 triliun. Oleh karena itu, ia menyebut harus ada tambahan yang berasal dari penerima BSU hingga PKH.

"Karena Rp2,67 triliun itu untuk 595 ribu peserta, dan untuk itu perlu ditambahkan 450 ribu orang," ujarnya.

Ada Kenaikan Insentif Program Kartu Prakerja 2023

Pendaftaran kartu prakerja 2023 akan segera dibuka. Informasi tersebut disampaikan secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga mengatakan ada skema baru terkait pendaftaran kartu prakerja 2023. Ia mengatakan demikian berdasarkan status pandemi Covid-19 yang kian melandai.

Terkait pendaftaran kartu prakerja 2023, Airlangga menyebut bahwa bantuan akan difokuskan pada peningkatan kemampuan dan produktivitas angkatan kerja.

"Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/1/2023).

Selain itu, Airlangga menyebut ada kenaikan insentif program kartu prakerja 2023 menjadi Rp4,2 juta per individu. Rincian insentif tersebut meliputi biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif setelah pelatihan sebesar Rp600 ribu, dan insentif survei sebesar Rp100 ribu

"Pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp5 triliun dengan target 1,5 juta orang," bebernya.

Pria yang juga menjabat sebagaii Ketua Komite Cipta Kerja itu juga mengatakan bahwa pendaftaran kartu prakerja 2023 dapat dilakukan secara online, offline, maupun baruan.

Sebagai informasi, pada tahun 2022 pemerintah meemberikan insentif Program Kartu Prakerja sebesar Rp3,55 juta per individu. Dengan rincian biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif setelah pelatihan Rp2,4 juta yang diberikan selama empat bulan (Rp600 ribu per bulan), dan insentif survei Rp150 ribu.

Syarat Daftar Kartu Prakerja

Dilansir dari laman resmi prakerja.go.id berikut syarat daftar kartu prakerja.

1. WNI berusia 18 tahun ke atas

2. Tidak sedang menempuh pendidikan formal

3. Sedang mencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro & kecil

4. Bukan penerima bantuan sosial lainnya selama pandemi COVID-19

5. Bukan Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, ASN, Prajurit TNI, Anggota Polri, Kepala Desa dan perangkat desa dan Direksi/Komisaris/Dewan Pengawas pada BUMN atau BUMD

6. Maksimal 2 NIK dalam 1 KK yang menjadi Penerima Kartu Prakerja.

Cara Daftar Kartu Parkerja Lewat HP

1. Pendaftar kartu prakerja login melalui laman www.prakerja.go.id

2. Kemudian menyiapkan dokumen Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan data diri lengkap

3. Setalah itu ikuti petunjuk untuk menyelesaikan proses verifikasi akun

4. Selanjutnya mengikuti tes motivasi dan kemampuan dasar secara online dengan klik 'Gabung' pada gelombang Kartu Prakerja.

5. Pendaftar tinggal menunggu pengumuman lolos program Kartu Prakerja.