MerahPutih.com - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo menolak relokasi dengan melakukan aksi unjuk rasa. Para pedagang mencoba menghalangi petugas yang akan merobohkan tempat berjualan mereka, Jumat (6/1).

Pembongkaran dilakukan setelah batas terakhir PKL memindahkan barang dagangan karena kontrak mereka habis.

Pantauan Merahputih.com, pedagang datang sebelum petugas membawa alat berat ke lokasi. Mendapati hal itu, petugas keamanan gabungan Polresta Surakarta dan Satpol PP meminta pedagang menjauh dari lokasi.

Baca Juga:

Pedagang yang merasa tidak terima direlokasi hanya bisa pasrah dan berteriak-teriak.

"Saya tidak setuju direlokasi karena ini ladang keluarga mencari makan. Pemkot haru bisa memahami pedagang," kata salah seorang pedagang Pujiono pada awak media.

Ia meminta Pemkot mengkaji ulang rencana relokasi PKL TSTJ. Pemkot harusnya membuatkan tempat khusus PKL di lokasi tak jauh dari TSTJ.

"Kami harap ada solusi terbaik. Tawaran Mas Wali (Gibran) pindah di selter PKL Manahan untuk jualan makanan tidak mendukung, karena jualan di TSTJ jualannya suvenir," katanya.

Kapolresta Surakarta Kombes Iwan Saktiadi mengatakan, sebanyak 30 personel Polresta Surakarta diterjunkan untuk mengamankan proses relokasi PKL TSTJ. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses berjalan damai.

"Kalau memang ada yang ingin disampaikan silakan dibicarakan baik-baik. Hari ini (Jumat) batas terakhir pedagang memindahkan barang jualan jadi harus dipatuhi," katanya.

Baca Juga:

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pro dan kontra adalah hal biasa. Hari ini merupakan batas terakhir PKL memindahkan barang jualan di TSTJ.

"Kemarin diajak duduk bareng tidak ada yang datang. Ini hari terakhir mereka pindah. Ya keputusan final," kata Gibran.

Gibran menambahkan, relokasi PKL ini bagian dari persiapan pembukaan Solo Safari fase pertama pada 27 Januari. Ia tidak ingin pembukaan Solo Safari mundur lagi.

"Relokasi PKL ini persiapan pembukaan Solo Safari fase pertama pada 27 Januari. Jangan mundur lagi," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga: