Sentimen
Negatif (87%)
7 Jan 2023 : 02.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi, Jati, Kramat, Kramat Jati

Kasus: mayat

Korban Bernama Angela Hindriati, Ini Kronologi Terbongkarnya Kasus Mutilasi di Tambun

7 Jan 2023 : 02.47 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Korban Bernama Angela Hindriati, Ini Kronologi Terbongkarnya Kasus Mutilasi di Tambun

POJOKSATU.id, JAKARTA— Identitas korban mutilasi di Tambun sudah terbongkar. Kronologi terbongkarnya kasus berawal dari laporan laki-laki hilang yang diketahui bernama M Ecky Listyanto (34).

Korban mutilasi di kontrakan di Desa Lambangsari, Tambun, Bekasi, pertama kali ditemukan pada Jumat (30/12/2022) dinihari.

Dari pemeriksaan, ternyata korban mutilasi ini bernama Angela Hindriati Wahyuningsih (54)

Mayat tersebut ditemukan di dalam kontrakan yang hendak dimasukkan ke dalam kontainer dengan kondisi termutilasi.


Dari keterangan saksi, penemuan mayat tersebut bermula dari petugas kepolisian yang tengah mencari seorang laki-laki bernama M Ecky Listyanto, yang dilaporkan hilang.

-

Kejadian Mutilasi di Tambun Bekasi, Ini Diduga Motif Pelaku Habisi Angela Hindriati

Berdasarkan informasi yang diterima polisi, laki-laki yang dilaporkan hilang tersebut tengah berada di salah satu kontrakan di mana mayat perempuan itu ditemukan.

Dalam kasus ini, polisi juga sudah mengamankan terduga pelaku aksi sadis tersebut yakni M Ecky Listyanto.

“Korban mutilasi di Bekasi adalah firmed atas nama Angela Hindriati Wahyuningsih berusia 54 tahun,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (6/1/2023).

Kombes Hengki menambahkan, untuk mengidentifikasi identitas korban pihaknya mengedepankan scientific crime investigation dengan melibatkan dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan tim laboratorium forensik.

“Ini hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara, RS Sutanto dan Laboratorium Forensik Polri,” ungkapnya.

Kendati demikian, penyidik belum membeberkan motif pelaku melakukan mutilasi terhadap korban.

“Motif masih terus didalami ya,” ujarnya. (firdausi/pojoksatu)

Sentimen: negatif (87.7%)