Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Rizal Ramli Ungkit Pernyataan Malaikat Masuk Kekuasaan Jadi Ibliz, Mahfud MD: Makin Ngawur dan Bodoh
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, pernyataan dirinya terkait setiap orang yang masuk ke dalam kekuasaan menjadi iblis tidak benar.
Menurut Mahfud, pernyataan tersebut dalam konteks Pilkada yang harus diubah, karena banyak kepala daerah yang terjerat kasus korupsi.
Ungkapan ini disampaikan Mahfud dalam media sosial Twitter, menanggapi pernyataan mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia, Rizal Ramli.
“Ternyata Rizal Ramli ini makin ngawur dan bodoh. Tunjukkan, kapan saya bilang bahwa setiap orang yang masuk kekuasaan menjadi iblis. Gobloklah pernyataan tersebut. Kapan dan dimana saya bilang banget?. Ayo. Saya bilangnya bukan bangetlah tapi begini,” cuit Mahfud dalam akun media sosial Twitter pribadinya, Rabu (4/1).
Mahfud menegaskan, dirinya pada 2012 sewaktu menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengungkapkan, bahwa sistem Pilkada perlu ada perbaikan. Sebab jika tidak, malaikat pun jika masuk ke dalam sistem tersebut bisa jadi iblis.
“Waktu itu yang saya bilang, jika sistem Pilkada tidak diubah maka ‘malaikat pun kalau masuk ke dalam sistem bisa jadi iblis’. Waktu itu (2012) sebagai Ketua MK saya sampaikan itu sebagai usul agar sistem Pilkada diubah, sebab sistem yang ada mendorong kepala daerah korupsi sehingga banyak yang masuk penjara,” tegas Mahfud.
Mahfud menyesalkan pernyataan Rizal Ramli dalam sebuah pemberitaan. Dia mengklaim, dirinya tidak antikritik atas sebuah pemberitaan Rizal Ramli tersebut.
“Anda Rizal Ramli merajalela ngawurnya karena didiamkan sehingga merasa pintar. Saya tahulah Anda itu siapa. Sebodoh apapun tak mungkinlah, selama punya otak, kita mengatakan bahwa orang yang masuk kekuasaan jadi iblis. Saya tidak anti kritik. Tapi kalau orang menjawab dan mengkritik balik jangan dituding antikritik, ya,” pungkas Mahfud. (jpg/fajar)
Sentimen: netral (44.4%)