JawaPos.com – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna H. Laoly meminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi melakukan sejumlah langkah strategis. Di antaranya adalah digitalisasi teknologi.

Yasonna menyampaikan perintah tersebut setelah melantik Silmy Karim sebagai direktur jenderal (Dirjen) imigrasi di kantor Kemenkum HAM, Jakarta, kemarin (4/1). Digitalisasi teknologi disebut Yasonna sebagai hal yang sangat penting untuk mengembangkan dan menjawab tantangan tugas di bidang keimigrasian.

”Kunci utamanya adalah digitalisasi teknologi seperti pemanfaatan face recognition di seluruh bandara,” ungkap Yasonna. Dengan teknologi tersebut, dia yakin petugas imigrasi bisa bekerja lebih efektif dan efisien.

Menurut Yasonna, perkembangan teknologi saat ini harus direspons dengan meninggalkan cara kerja konvensional. Digitalisasi teknologi, lanjut dia, diyakini akan membantu Silmy dan jajarannya menuntaskan beberapa langkah strategis yang harus dilakukan.

Kepada Silmy, Yasonna meminta pengembangan pelayanan keimigrasian di beberapa bandara. Utamanya bandara yang melayani penerbangan internasional seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan Bandara Internasional Juanda. Kemudian, dia meminta peningkatan pelayanan untuk kebijakan golden visa, visa on arrival, dan kartu izin tinggal terbatas (kitas).

Dengan begitu, pelayanan keimigrasian menjadi lebih cepat dan sederhana. Yasonna menyebutkan, kebijakan itu merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo. Sehingga mendapatkan atensi dari Kemenkum HAM. ”Langkah itu diharapkan dapat mendatangkan investor dan orang-orang yang memiliki talent, termasuk wisatawan mancanegara, ke Indonesia,” beber dia.

Sementara itu, Silmy mengatakan, sebagai pejabat baru, dirinya perlu mempelajari berbagai hal di Ditjen Imigrasi. Termasuk informasi terkait dengan Harun Masiku yang masih menjadi buron. “Saya pelajari, nanti kami cek kemungkinannya seperti apa,” kata dia kemarin.

Selain itu, Silmy merespons soal perlintasan antarnegara yang mulai longgar setelah terkendalinya pandemi Covid-19. Dia memastikan bahwa Ditjen Imigrasi akan tetap waspada.

Terkait dengan kebijakan golden visa, Silmy menyatakan bahwa pihaknya bakal mengikuti arahan presiden. “Kami tindak lanjuti,” imbuhnya.

Pun demikian digitalisasi teknologi yang disampaikan Menkumham, pria yang sudah malang melintang di badan usaha milik negara (BUMN) itu menyatakan bahwa digitalisasi masuk dalam rencananya. Tentu dengan peningkatan pelayanan. “Karena pengalaman pertama turis atau investor ada pada pelayanan,” tambah dia.