Unjuk Kekuatan, Junta Myanmar Rayakan Hari Kemerdekaan dengan Parade Militer
Rmol.id Jenis Media: Nasional
Tank, peluncur rudal, hingga mobil lapis baja, diluncurkan dalam parade yang dimulai sejak pagi buta. Beberapa PNS dan siswa sekolah menengah ikut dalam barisan pasukan militer, yang diiringi dengan marching band militer.
Kepala Junta Min Aung Hlaing disambut dengan penghormatan 21 meriam saat dia tiba di lapangan pawai.
Myanmar, yang kepemimpinannya sedang diambil alih oleh junta militer, biasanya menandai hari kemerdekaan dengan sangat meriah. Iring-iringan pawai memenuhi jalan dengan beragam atraksi dan orang-orang berkerumun menyaksikan dengan gempita.
Namun, sejak kudeta, perayaan hari libur sebagian besar menjadi lebih sepi dari biasanya, karena masyarakat Myanmar memilih untuk tinggal di rumah sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan junta yang semena-mena.
Perayaan kemerdekaan kali ini pun hanya berselang beberapa hari setelah junta berhasil memenjarakan tokoh demokrasi serta pemimpin Myanmar yang dikudeta, Aung San Suu Kyyi dengan 33 tahun penjara.
Menanggapi hari kemerdekaan Myanmar, Rusia, salah satu sekutu utama yang sering memasok senjata kepada junta militer, dikabarkan mengirim ucapan selamatnya kepada militer Myanmar.
"Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim "salam tulus" dan mengantisipasi "perkembangan lebih lanjut" dalam hubungan," tulis surat kabar Global New Light of Myanmar, yang dikelola pemerintah, dimuat RFI News.Myanmar sendiri mendeklarasikan kemerdekaan dari penjajahan Inggris pada 4 Januari 1948 silam, setelah perjuangan panjang yang diperjuangkan oleh Jenderal Aung San, ayah dari pemimpin sipil yang digulingkan, Suu Kyi.
Sentimen: positif (76.2%)