5 Januari 2023 22:36 WIB

Pemerintah bersama pihak terkait yakni penyelenggara pemilu, untuk dapat fokus pada isu-isu pemilu

Waketum Golkar Bambang Soesatyo temui Gibran di Balai Kota Solo, Kamis (17/11). (Dok. Prokompim Pemkot Solo)

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menanggapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut politisasi tempat ibadah untuk ajang kampanye sudah mulai terjadi jelang gelaran Pemilu 2024.

Bamsoet meminta pemerintah bersama pihak terkait yakni penyelenggara pemilu, untuk dapat fokus pada isu-isu pemilu khususnya terkait potensi pelanggaran pada masa pemilu.

"Disamping itu juga harus terus berupaya mengantisipasi dan memitigasi penggunaan politik identitas jelang pemilu agar kerukunan umat tak ternodai," tuturnya.

Optimis Pemilih Milenial Bakal Dukung Prabowo, Gerindra: Kami Tidak Menjual Janji-janji Manis  

Politisi Partai Golkar ini juga meminta panitia penyelenggara pemilu untuk dapat mempertegas indikator larangan berkampanye di tempat ibadah.

Menurutnya politik identitas dalam kontestasi pemilu memiliki dampak yang luar biasa terhadap keterbelahan di masyarakat.

"Saya juga meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk terus mewanti-wanti semua pihak agar tidak melakukan aktivitas politik yang mengarah pada dukungan dan/atau kampanye terkait Pemilu 2024 di tempat ibadah," pungkasnya.