Sentimen
Negatif (92%)
5 Jan 2023 : 10.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Kasus: covid-19, pembunuhan

[HOAKS atau FAKTA]: Kedatangan Rombongan Dokter Tiongkok Buat Suntikan Massal Vaksin

5 Jan 2023 : 10.54 Views 2

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

[HOAKS atau FAKTA]: Kedatangan Rombongan Dokter Tiongkok Buat Suntikan Massal Vaksin

MerahPutih.com - Beredar sebuah video melalui pesan WhatsApp mengenai kedatangan rombongan Dokter Tiongkok dengan menggunakan APD lengkap di sebuah pelabuhan Indonesia.

Video yang dibagikan tersebut juga disertakan dengan pesan yang menyebutkan tudingan bahwa rombongan dokter tersebut sengaja dipesan untuk tujuan melakukan pembunuhan massal melalui suntikan vaksin.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Darah Orang Tervaksinasi COVID-19 Tidak Sehat

Sumber: WhatsApp https://archive.ph/xAPmC Arsip

FAKTA

Dari penelusuran Mafindo, kedatangan rombongan Dokter tersebut berasal dari Tiongkok yang menggunakan kapal RS China Peace Arc membawa misi kemanusiaan untuk memberikan layanan kesehatan kepada warga Indonesia dan kepada warga keturunan Tiongkok di Indonesia.

Kehadiran kapal Tiongkok di Teluk Jakarta dalam rangka port visit atau kunjungan pelabuhan untuk melaksanakan kegiatan pengobatan.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkapkan, rencana kegiatan pengobatan yang dilakukan kapal Daishan Dao harus mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kalau kegiatannya masalah pengobatan dan sebagainya itu adalah harus ada izin Kementerian Kesehatan, sehingga kita tunggu apakah diizinkan apa tidak. Kalau tidak, ya kita harus jaga (untuk) tidak," ujar Yudo Margono.

Dengan demikian, tudingan kedatangan rombongan dokter Tiongkok untuk memberikan suntikan vaksin dengan tujuan untuk melakukan pembunuhan massal adalah salah, sehingga masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

KESIMPULAN

Bukan pembunuhan massal, kehadiran kapal Tiongkok di Teluk Jakarta dalam rangka port visit atau kunjungan pelabuhan untuk melaksanakan kegiatan pengobatan. (Knu)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Pegang Kendali Nikel, Jokowi Keluar dari ASEAN dan Uni Eropa

Sentimen: negatif (92.8%)