Sentimen
Negatif (99%)
4 Jan 2023 : 16.13
Informasi Tambahan

Institusi: John Hopkins University

Kab/Kota: Tiongkok

Kasus: covid-19, Narkoba, pembunuhan

Tokoh Terkait

Tiongkok Diamuk Covid-19, Pemerintah Justru Buka Gerbang 253.000 Turis China ke Indonesia di 2023

4 Jan 2023 : 23.13 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Tiongkok Diamuk Covid-19, Pemerintah Justru Buka Gerbang 253.000 Turis China ke Indonesia di 2023

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia menargetkan sejumlah turis China untuk berkunjung ke tanah air di tahun 2023. Kebijakan ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Dalam keterangannya, Sandiaga Uno menjelaskan pemerintah menargetkan adanya 253.000 kunjungan turis China ke Indonesia di tahun 2023.

Kebijakan ini cukup bertentangan dengan kondisi yang terjadi di China pada saat ini.

Pasalnya, Covid-19 Omicron di Tiongkok sedang berada di tahap ganas menyebabkan peredaran kasus tertinggi selama beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Dasco Sindir Sandiaga Uno, Sebut Rutin Safari Politik ke Partai Lain untuk Capres

Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Senin, 2 Januari 2023, Sandiaga Uno menyatakan pemerintah akan berupaya agar target wisatawan dan turis dari China ini bisa dicapai.

"Saya baru mendapat arahan dari Bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa target (wisatawan asal China) 253.000 itu tetap dikejar," ujarnya menjelaskan dalam Weekly Press Briefing pada Senin, 2 Januari 2023.

Dalam penjelasannya, Sandiaga juga menyatakan bahwa Indonesia takkan memperketat penjagaan dari pemerintah terhadap turis dari China.

Salah satunya turis dari China takkan diwajibkan untuk menunjukkan syarat hasil negatif tes PCR.

Baca Juga: Sinopsis Brick Mansion: Paul Walker Terlibat Pertarungan dengan Gembong Narkoba

"Ini (syarat hasil negatif tes PCR) belum diberlakukan. Jadi kami akan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes)," tuturnya.

Covid-19 Jenis Baru Mengamuk di China

Saat ini di China sendiri sedang diamuk oleh dua virus Covid-19 Omicron jenis terbaru.

Mengutip data dari Antara pada Selasa, 3 Januari 2023, sekitar 80 persen kasus Covid-19 terbaru dari China saat ini merupakan hasil infeksi dari varian BA 5.2 dan BG.7.

Baca Juga: Ahli Hukum Pidana Sebut Tidak Ada Unsur Pembunuhan Berencana Ferdy Sambo di Kematian Brigadir J

Varian ini tergolong baru dari seluruh tipe Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih belum menentukan varian jenis apa ini, tetapi penyebarannya sedang diawasi secara ketat.

China sendiri sudah memberlakukan kebijakan Zero-Covid alias masyarakat diminta untuk bisa hidup berdampingan dengan pandemi tersebut. Karenanya, pemerintah China sudah tak lagi melaporkan data mengenai korban Covid-19 kepada umum.

Tetapi, data korban Covid-19 China diunggah oleh John Hopkins University pada 3 Januari 2023.

Data menunjukkan kalau saat ini terjadi 164.182 kasus Covid-19 di China, salah satu yang paling tinggi sejak Februari-Maret 2022 dengan jumlah mencapai 448 ribu kasus.

Data tersebut diikuti oleh angka kematian korban akibat Covid-19 yang disebutkan mencapai 407 orang meninggal dunia, tertinggi sejak 7-13 Maret 2022 dengan jumlah korban mencapai 1.990 orang.

Negara Lain Bersiap Tutup Pintu

Kebijakan ini membuat negara lain mempersiapkan skenario terburuk jika Covid-19 kembali mengganas di China.

Mereka sudah bersiap untuk melakukan pembatasan, bahkan mungkin menutup pintu mereka untuk turis Tiongkok.

Kebijakan ini salah satunya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan di Malaysia.

Menteri Kesehatan Dr Zaliha Mustafa dalam keterangannya siap untuk menanggapi Covid-19 China secara serius.

Ia menegaskan larangan kedatangan turis dari China akan segera diberlakukan jika memang diperlukan.

"Itu (larangan turis China) akan diterapkan jika memang perlu, tidak hanya pengunjung atau pelancong (warga Malaysia dan non-Malaysia) yang datang dari China, tetapi juga dari negara lain," ujar Zaliha dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

"Kementerian akan meningkatkan mteode untuk menahan penyebaran infeksi Covid-19 di negara tersebut, serta kesiapan untuk menghadapi kemungkinan peningkatan kasus epidemi," tuturnya lagi.

Senada dengan China, Amerika juga memperketat pengawasan kedatangan turis asing asal China.

Pada 5 Januari 2023 mendatang, Amerika Serikat akan mewajibkan hasil tes negatif Covid-19 terhadap seluruh masyarakat yang datang dari China.

Tes harus dilakukan dua hari sebelum keberangkatan dari dan ke Amerika Serikat yang membuktikan penumpang tak tertular atau telah pulih dari Covid-19 selama 90 hari terakhir.***

Sentimen: negatif (99.9%)