Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Menteng
Hubungan Memanas, PDIP Terang-terangan Minta Menteri NasDem Secara Jentel Mundur dari Kabinet
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA – Hubungan PDIP dan Partai Nasdem makin memanas belakang ini. Setelah keduanya sempat saling sindir terkait dengan reshuffle kabinet.
Namun, kali ini Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat secara terang-terangan meminta menteri NasDem memundurkan diri secara jentel atau gentle.
“Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu akan lebih baik, untuk menteri-menterinya lebih baik mengundurkan diri,” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Djarot juga menyinggung soal pilihan politik Partai Nasdem yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres di 2024.
Dia menilai kebijakan Anies merupakan antitesa dari Presiden Jokowi.
“Ya dikhawatirkan adalah apa yang dikerjakan Pak Jokowi selama 10 tahun, yang sudah seperti ini, ini akan tidak berlanjut kepada masa pemerintahan sesudahnya, siapa pun presidennya,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang mengkritik menteri NasDem.
Sebelumnya Hasto juga menyebut parpol yang mengusung sosok antitesa Presiden Joko Widodo alias Jokowi agar memiliki kesadaran politik untuk menarik diri dari koalisi pemerintah.
Irma justru mempertanyakan kesalahan apa yang dibuat oleh menteri NasDem sehingga PDIP begitu ngotot meminta reshuffle.
Ia pun menantang menteri PDIP untuk beradu prestasi selama menjabat saat ini.
“Mau adu prestasi menteri dari NasDem ? Hati hati, menteri NasDem tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan bangsa dan negara,” ujar dia.
“Yang kedua nggak usah jauh-jauh, bicara prestasi, coba cek bantuan sosial jumlahnya triliunan itu, ternyata pendistribusiannya tidak tepat sasaran, karena data digunakan tidak tepat, pengawalannya lemah, terus dimana prestasinya? Ayo audit itu bansos Kemensos selama pendemi,” sambungnya.
Irma menjelaskan, tudingan Hasto tidak berdasar dan mengada-ngada.
Musababnya, kata Irma, permintaan impor beras datang dari Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Kementerian Perdagangan.
Dia menyebut justru Menteri Syahrul membela petani yang jelas-jelas memiliki gabah yang cukup.
“Sebagaimana saya sudah sampaikan sebelumnya, impor beras itu maunya Bulog dan Kemendag. Kalau Mentan jelas bilang gabah petani cukup, Bulog saja tidak mampu serap gabah petani. Jadi jangan asbun deh,” ujarnya.
Toh jika Presiden Jokowi pada akhirnya mengocok ulang menteri, Irma hakulyakin keputusan ini didasarkan atas data dan bukan dari pesanan parpol manapun, termasuk PDIP.
Ia juga meyakini menteri NasDem bukan salah satu menteri yang di-reshuffle.
“Soal reshuffle, saya yakin, jika berbasis kinerja, Menteri NasDem tidak akan termasuk akan diganti. Karena mereka berkinerja baik, on the track dengan program Presiden serta berprestasi,” kata dia. (mufit/pojoksatu)
Sentimen: positif (79.5%)