Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Banyak Negara Tolak Pelancong Asal China, Menkes Budi: Tidak Perlu Ada Pengetatan
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Dalam beberapa hari terakhir, tercatat sebanyak 12 negara telah membuat kebijakan terkait pengetatan pelancong asal China. Namun di Indonesia sendiri, kebijakan serupa tampaknya tidak akan diterapkan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tidak perlu ada pengetatan pintu masuk bagi pendatang dari China. Sebab, imunitas masyarakat Indonesia akan virus COVID-19 sudah tinggi.
Baca juga: 12 Negara Antisipasi Turis Asal China, Indonesia Bakal Berlakukan Syarat Tes PCR Lagi?
"Kita Alhamdulillah rezeki anak saleh, imunitas penduduk kita luar biasa kuat, kombinasi dari vaksinasi dan infeksi, jadi ada secara buatan kita suntik tapi ada secara alamiah memang terjadi," ujar Menkes Budi Gunadi di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2022).
"Jadi kita merasa ya tidak perlu kita mengetatkan," imbuhnya.
Lebih lanjut Menkes Budi mengatakan, varian COVID-19 yang memicu lonjakan di China yakni varian BA5.2, BF.7, dan BA.274, semuanya sudah terdeteksi di Indonesia. Bersyukurnya, ketiga varian tersebut tidak menimbulkan lonjakan kasus.
Rumah sakit di China penuh pasien COVID-19. (REUTERS/Staff)"Untuk informasi teman-teman, tiga-tiganya sudah masuk ke Indonesia, yang terakhir BF.7 masuknya 14 Juli dari Bali. Untuk yang BA5.2 dan BA.2.75 itu sudah naik tinggi. Yang BF.7 tidak ada pergerakan yang berarti," lanjut Menkes.
Menkes Budi Gunadi optimis dengan nihil pengetatan, antibodi masyarakat Indonesia baik dari vaksinasi dan infeksi alamiah sudah menjadi pertahanan kuat.
Baca juga: Maroko Jadi Negara Pertama yang Tolak Wisatawan dari China, Kenapa?
"Jadi ini kayak premanisme ada satu suku kuat yang lainnya kalah. Nah Indonesia BA.5 itu paling kuat, kedua BA.2.75 yang kalah BF7, kalau di China BA.5 sebenarnya kuat dan BF.7 kuat baru BA.2.75, nah ini membuktikan apa?," ujarnya.
"Bahwa memang varian-varian baru itu nggak bisa menembus sistem pertahanan masyarakat kita," pungkasnya.
Sementara itu, Maroko menjadi negara pertama yang tolak masuk wisatawan dari China, karena kasus COVID-19 di negara tersebut meningkat.
Artikel Menarik Lainnya:Sentimen: negatif (66.5%)