Sentimen
Positif (80%)
1 Jan 2023 : 14.30
Tokoh Terkait

Pemilu 2024, Partai Ummat Targetkan Dua Digit Kursi di Parlemen

1 Jan 2023 : 14.30 Views 3

Sindonews.com Sindonews.com Jenis Media: Nasional

Pemilu 2024, Partai Ummat Targetkan Dua Digit Kursi di Parlemen

loading...

Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menargetkan dua digit kursi di parlemen pada Pemilu 2024.Foto/MPI

JAKARTA - Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menargetkan dua digit kursi di parlemen pada Pemilu 2024. Dengan begitu, partainya tak hanya menjadi pendukung saja, melainkan juga ikut membuat berbagai kebijakan di tingkat parlemen.

"Kita ada harapan besar masuk parlemen dengan persentase yang bagus kita berharap bisa dua digit. Sehingga tidak hanya yang menjadi pojok saja duduknya atau follower kita ingin menjadi juga yang decision maker masuk di parlemen dua digit,"kata Ridho di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (1/1/2023).

Usai dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024 pada Jumat 30 Desember 2022. Kini Partai Ummat tengah fokus pada konsolidasi internal maupun eksternal partai.

Baca juga: Partai Ummat Dukung Siapa di Pilpres 2024? Amien Rais: Terlalu Pagi

"Internal itu kita fokus utama pada konsolidasi internal, penataan kembali, evaluasi, kita tidak cepat puas diri karena tentu yang kita hadapi 2024 ini pertarungan dan kompetisi yang tidak mudah, apalagi kita sebagai pendatang baru. Jadi Kita harus membangun strategi dan organisasi yang efektif,"kata dia.

Baca juga: Partai Ummat Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Ini Pesan Khusus Amien Rais untuk Jokowi

Kemudian untuk eksternal, pihaknya terus membangun silaturahmi dengan partai politik lain, ormas ormas dan segenap tokoh masyarakat lain. Dia mengaku Partai Ummat terus membuka diri untuk berkoalisi jelang Pemilu 2024.

"Jadi kita sangat terbuka ke depan untuk berkoalisi, kerja sama dengan siapa pun yang ingin melihat perubahan dan ingin melihat keadilan tegak di negeri Ini," tuturnya.

Partai Ummat juga belum menentukan bakal calon presiden (bacapres) untuk Pilpres 2024. Selain terlalu dini, dia menyebut Partai Ummat masih fokus pada kriteria terlebih dahulu sehingga masih dalam tahap diskusi.

"Kalau kita terjebak pada nama yang itu nanti bisa juga indeks popularitasnya itu diatur sedemikian rupa oleh survei yang juga artificial. Kita khawatir nanti kita bisa salah memilih pemimpin karena tidak memperhatikan kriteria. Sebagai mana disampaikan tadi kriteria syarat yang paham betul tentang bangsa ini. Jadi tidak hanya indeks popularitas di sosmed dan lain lain," ucapnya.

(cip)

Sentimen: positif (80%)