Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Kristen
Kab/Kota: Karet, Jati, Dukuh, Kudus, Serang
Tokoh Terkait
Puluhan Rumah Terendam Banjir, Warga Kudus Mulai Mengungsi
Krjogja.com Jenis Media: News
Bupati Kudus HM Hartopo (tengah) meninjau tanggul Sungai Wulan di Kecamatan Jati Kudus. (Foto : M Thoriq)
Krjogja.com - KUDUS - Puluhan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Jati dan Kaliwungu Kudus tergenang banjir setinggi 20 cm hingga 60 cm, Sabtu (31/12/2022). Genangan juga terjadi di area persawahan dengan ketinggian mencapai 30 - 80 cm seluas lebih dari 100 hektar, menenggelamkan tanaman padi dan tebu. Warga pun mulai mengungsi guna menghindari hal-hal tidak diinginkan, karena air sungai di dekat pemukiman sudah hampir limpas di sepanjang tanggul pengaman.
Hasil monitoring petugas Kecamatan Kaliwungu, sedikitnya terdapat 62 rumah warga di empat desa yaitu Setrokalangan, Kedungdowo, Banget dan Desa Garung Kidul terendam air. Di Desa Setrokalangan sendiri, masih ada ratusan rumah yang dihuni lebih dari seribu jiwa di Dukuh Karangturi terkurung air karena akses jalan masuk sekitar 500 meter tertutup genangan setinggi 60 cm. Akibatnya jalan menuju pedukuhan Karangturi Desa Setrokalangan tidak dapat dilintasi kendaraan.
"Warga yang hendak pulang ke rumah harus menitipkan kendaraan di Desa Garung Kidul, baru kemudian jalan kaki menerjang genangan air. Atau kalau tidak berjalan kaki lewat tanggul melalui Dukuh Setro," ujar Camat Kaliwungu Kudus, Satria Agus Himawan.
Sedang total area persawahan yang tergenang di Desa Setrokalangan, Garung Kidul dan Banget mencapai 115 hektar. Sebanyak 100 hektar diantaranya merupakan lahan tebu dan tanaman padi, sedang 15 hektar lainnya lahan tidak produktif. Pihaknya berharap genangan dapat segera surut, baik yang di area persawahan maupun pemukiman warga. "Sejauh ini belum ada yang mengungsi, kalau pun ada mereka menumpang di rumah keluarga di daerah yang aman," ungkapnya.
Banjir yang menggenangi puluhan rumah warga di Kecamatan Kaliwungu, tidak saja disebabkan oleh tingginya intensitas dan curah hujan yang tinggi. Tetapi juga disebabkan meluapnya Sungai Serang Welahan Drains (SWD) 1 yang berasal dari limpasan spillway (bangunan pelimpah) Sungai Wulan. Selain itu kondisi desa yang berada di dataran rendah, semakin memperparah terjadinya genangan.
"Kami bersama petugas Badan Penanggulangan Benca Daerah (BPBD), Pemerintah Desa (Pemdes), tim kesehatan, Babinsa dan Babinkamtibmas, serta para relawan kini dalam posisi siaga bencana. Kami sudah mempersiapkan perahu karet, tempat pengungsian dan dapur umum jika sewaktu- waktu dibutuhkan," jelas Satria.
Sedang di Kecamatan Jati Kudus, telah disiapkan dua tempat pengungsian yang mampu menampung 500 orang di Balai Desa Jati Wetan dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Desa Tanjungmarang. "Saat ini sudah ada puluhan warga dari 10 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di kedua tempat penampungan tersebut" ujar Camat Jati Fiza Akbar.
Sementara itu, Bupati Kudus HM Hartopo menyerukan kepada seluruh warga agar segera mengungsi jika kondisi dirasa tidak aman. Hal itu disampaikan orang nomer satu di Kudus itu saat meninjau tempat evakuasi pengungsi dan dapur umum di Balai Desa Jati Wetan. "Kami ingin pastikan semua persiapan tempat pengungsian dan dapur umum berjalan baik," tegasnya.
Pihaknya sudah melakukan mitigasi bencana sejak tiga bulan lalu. Selain meminta kesiapan petugas BPBD dan pemangku kepentingan, juga dipastikan kesiapan tempat evakuasi untuk pengungsi. Selain itu tenaga medis, obat-obatan dan bantuan pangan lainnya. Pihaknya juga menjalin kerjasama dengan TNI- Polri dan relawan untuk membantu dalam penangangan bencana.
Sedang untuk antisipasi lainnya, Bupati meninjau beberapa titik sungai di wilayah Kabupaten Kudus, diantaranya Sungai Wulan yang melintas di Dukuh Tanggulangin wilayah Kecamatan Jati dan sungai-sungai di wilayah Kecamatan Mejobo.
"Aliran air sungai di beberapa lokasi sangat tinggi, sehingga perlu diantisipasi. Termasuk Sungai Wulan yang jaraknya sudah mendekati limpasan tanggul pengaman," katanya. (Trq)
Sentimen: netral (61.5%)