Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Serang, Tel Aviv
Tokoh Terkait
Kembali Dipimpin Benjamin Netanyahu, Israel Segera Serang Bandara Damaskus di Suriah, Dua Tentara Tewas
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Dalam konflik terbarunya dengan Suriah, Israel telah meluncurkan serangan ke bandara internasional negara itu, menewaskan sedikitnya dua tentara. Karena serangan ini pula, bandara untuk sementara tidak bisa beroperasi.
Rudal yang menghantam Suriah datang dari arah Danau Tiberias di Israel, pada Senin (2/1), sekitar pukul 02.00 waktu setempat (23.00 GMT/06.00 WIB). Militer yang dikutip kantor berita SANA mengungkap bahwa serangan sengaja ditargetkan ke Bandara Internasional Damaskus dan sekitarnya.
"Serangan itu mengakibatkan kematian dua tentara, melukai dua lainnya, beberapa kerugian material dan membuat bandara tidak dapat digunakan," tambah pernyataan dari militer.
baca juga:Segera setelah serangan terjadi, pihak berwenang langsung membuka kembali bandara. SANA mengutip kementerian transportasi mengonfirmasi perkembangan ini, mengatakan bahwa bandara akan dibuka kembali pada pukul 9.00 waktu setempat (06.00 GMT/13.00).
Serangan terbaru Israel juga turut diungkap oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris. Mereka mengatakan bahwa rudal Israel telah menghantam bandara serta depot senjata yang dekat dengan fasilitas di selatan Damaskus. Namun, kelompok tersebuut memberi tahu bahwa jumlah yang tewas dalam serangan mencapai sedikitnya empat orang, lebih banyak dari keterangan militer.
Belum ada komentar segera dari Israel.
Bandara Internasional Damaskus juga sempat ditutup selama berminggu-minggu pada Juni Juni tahun lalu, setelah serangan udara Israel menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan landasan pacu-SANA/Handout via ReutersInsiden pada Senin telah menandai kedua kalinya Bandara Internasional Damaskus tidak bisa beroperasi dalam waktu kurang dari setahun.
Pada 10 Juni 2022, Israel juga melancarkan serangan udara ke bandara tersebut, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan landasan pacu yang signifikan.
Bandara baru dibuka dua minggu setelah perbaikan.
Menurut Al Jazeera, Israel juga telah menyerang sejumlah bandara Suriah lainnya, termasuk serangan pada bulan September di bandara internasional di kota Aleppo, pusat komersial terbesar dan pernah menjadi pusat komersial Suriah. Sama seperti insiden pada Senin, serangan ini sempat membuat bandara Aleppo tidak berfungsi selama berhari-hari.
Israel telah melakukan hingga ratusan serangan ke Suriah, dengan sasaran wilayah yang dikuasai pemerintah. Serangan-serangan ini berlangsung selama beberapa tahun terakhir, tetapi Tel Aviv jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.
Bagaimanapun, Israel telah mengatakan mereka menargetkan pangkalan kelompok bersenjata sekutu Iran, seperti Hizbullah Libanon, yang telah mengirim ribuan pejuang untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Menanggapi serangan terbaru ini, Rami Khouri, rekan senior di Inisiatif Timur Tengah Sekolah Harvard Kennedy, mengatakan adanya hubungan dengan kepemimpinan baru Israel. Serangan ini, menurut Khouri, bisa menjadi semacam sinyal dari 'pemerintah Benjamin Netanyahu' untuk Iran, Suriah, dan Rusia, bahwa Israel akan mempertahankan kebijakan menyerang target apa pun yang dianggap berbahaya bagi keamanannya negaranya'.
Netanyahu dilantik sebagai perdana menteri untuk masa jabatan keenamnya pada 29 Desember, usai memenangkan pemilihan November.
"Hal penting untuk diingat di sini adalah bahwa pemerintah Amerika Serikat, melalui Kongres telah mengesahkan undang-undang bertahun-tahun yang lalu, yang menjamin bahwa Israel secara militer akan lebih unggul dari kombinasi musuh atau musuh di sekitar mereka. Jadi Israel memiliki impunitas untuk melakukan serangan di mana pun yang diinginkannya di kawasan itu dan tidak ada yang bisa menghentikannya.
"Israel dan Rusia, yang merupakan sekutu dekat Suriah dan berperang di Suriah untuk menjaga rezim Assad tetap berkuasa, memiliki pemahaman bahwa Israel dapat menyerang posisi tertentu di Suriah, tetapi tidak boleh menghalangi aktivitas militer Rusia di sana," jelas Khouri, menambahkan bahwa serangan seperti yang terjadi pada Senin kemungkinan akan berlanjut di masa mendatang.
Serangan terbaru juga terjadi hanya beberapa hari usai kepala militer Israel, Mayor Jenderal Oded Basiuk, mempresentasikan soal prospek operasional tentara untuk tahun 2023.
"Kami melihat bahwa tindakan kami di Suriah adalah contoh bagaimana tindakan militer yang terus menerus dan gigih mengarah pada pembentukan dan pengaruh di seluruh wilayah.
"Kami tidak akan menerima Hizbullah 2.0 di Suriah," katanya. []
Sentimen: negatif (100%)