AKURAT.CO Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pidato Tahun Baru, menuding Barat memperalat Ukraina untuk menghancurkan Negeri Beruang Merah. Ia pun bertekad tak akan pernah menyerah pada upaya tersebut.

Dilansir dari Reuters, pidato Tahun Baru selama 9 menit pada Sabtu (31/12/2022) menjadi yang terpanjang dalam 2 dekade pemerintahan Putin. Pada kesempatan itu, ia menegaskan perjuangan Rusia di Ukraina untuk melindungi 'tanah airnya' dan untuk mengamankan 'kemerdekaan sejati' bagi rakyatnya. Putin juga menuduh Barat berbohong dan memprovokasi Rusia untuk melancarkan 'operasi militer khusus' di Ukraina.

"Selama bertahun-tahun, elite Barat dengan munafik meyakinkan kami soal niat damai mereka. Faktanya, mereka dengan segala cara mendorong neo-Nazi melakukan terorisme blak-blakan terhadap warga sipil di Donbas," tudingnya.

Pidato Tahun Baru ini sangat agresif, padahal dahulu biasa didedikasikan untuk harapan baik tahun depan.

Sebelumnya di hari yang sama, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu bersumpah akan meraih kemenangan di Ukraina. Ia pun memuji kepahlawanan tentara Rusia yang bertempur di garis depan dan mereka yang gugur selama perang 10 bulan.

"Barat berbohong soal perdamaian. Mereka tengah mempersiapkan agresi dan sekarang memperalat Ukraina dan rakyatnya untuk melemahkan dan memecah-belah Rusia.

"Kami tak akan pernah membiarkannya dan tak akan pernah membiarkan siapa pun melakukannya kepada kami," bunyi laporan berita pemerintah Rusia yang mengutip ucapan Putin.

Sebaliknya, Kyiv dan Barat menepis klaim Rusia atas dimulainya konflik. Menurut mereka, Putin melancarkan perang agresi tanpa alasan demi merebut wilayah dan menggulingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.[]