Sentimen
Positif (100%)
1 Jan 2023 : 22.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Jabodetabek, Malang

Tokoh Terkait

BMKG ‘Cegat’ Hujan di Akhir Tahun dengan Metoda Tabur Garam, Dokter Tifa Bilang Peringatan BRIN yang Digagalkan

1 Jan 2023 : 22.44 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

BMKG ‘Cegat’ Hujan di Akhir Tahun dengan Metoda Tabur Garam, Dokter Tifa Bilang Peringatan BRIN yang Digagalkan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa mengritik operasi TMC (operasi Teknologi Modifikasi Cuaca) yang dilakukan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sejak tanggal 29 Desember 2022 lalu.

Dia mengungkit soal perbedaan prediksi antara BMKG dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) soal badai di Jabotabek 28 Desember lalu.

Prediksi itu disampaikan oleh Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihasti melalui unggahannya di Twitter.

Sementara BMKG justru memperkirakan hujan sangat lebat terjadi pada 30 Desember 2022 hingga awal Januari 2023.

Dokter Tifa mengatakan, sebetulnya memang bakal terjadi hujan badai akhir tahun di Jakarta, seperti yang diprediksikan Ilmuwan BRIN.

“Tetapi berhasil digagalkan oleh BMKG dengan metode tabur garam di angkasa,” ucapnya dalam unggahannya di Twitter, Sabtu, (31/12/2022).

Dia mempertanyakan keefektifan operasi TRC tersebut.

“Pertanyaan, sampai kapan metode tabur garam ini efektif?,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, BMKG menyebut operasi TMC berhasil menghalau cuaca ekstrem di Jabodetabek dan Jawa Barat.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut TMC yang dilakukan guna mencegah cuaca ekstrem dan tingginya intensitas hujan di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat berhasil.

Operasi TMC yang merupakan hasil kolaborasi BMKG bersama BRIN, BNPB, TNI Angkatan Udara, Pemprov DKI dan Jabar, serta Kementerian Perhubungan tersebut mulai dilakukan sejak 29 Desember 2022.

Sedikitnya 30 ton NaCl atau garam disemai menggunakan dua pesawat yaitu.

Pesawat Cassa 212 dan CN 295 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

“Alhamdulillah, operasi TMC yang digelar untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat berjalan sesuai rencana dan bisa dikatakan berhasil, sehingga tidak terjadi hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek pada tgl 30 Desember yang lalu, karena berhasil dikurangi intensitasnya,” ungkap Dwikorita di Jakarta, Sabtu (31/12/2022).

Dwikorita mengatakan, puluhan ton garam tersebut ditabur di langit, wilayah Perairan Selat Sunda, berdekatan dengan Gunung Krakatau dengan ketinggian 10.000 kaki.

Awan-awan yang membawa hujan, kata dia, “dicegat” agar tidak turun di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

“Garam-garam disebar dengan teknik penyebaran yang dilakukan secara manual pada koordinat yang telah ditentukan. Dengan begitu, hujan diturunkan di wilayah laut sehingga tidak sempat masuk daratan,” imbuhnya

Sebelumnya, tambah Dwikorita, sejak 21 Desember BMKG merilis adanya potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 1 Januari 2023 di wilayah Jabodetabek.

Selain Jabodetabek, daerah yang perlu diwaspadai terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga…

Sangat lebat adalah Banten bagian barat dan selatan, Jawa Barat bagian tengah dan utara, Jawa Tengah bagian utara, Jawa Timur bagian utara, Bali, NTB, dan NTT.

Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan sebelumnya pada gelaran KTT G20 di Bali BMKG juga melakukan operasi TMC bekerja sama dengan BRIN, TNI AU, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

TMC tersebut dilakukan sebagai bagian dari skenario mitigasi cuaca yang dipersiapkan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem agar gelaran KTT G20 di Bali berjalan dengan lancar dan sukses, serta semua kepala negara dan delegasi dapat melaksanakan pertemuan dengan aman dan nyaman.

"Saat ini operasi TMC tengah diupayakan dilakukan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujarnya.

Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun siaga dan waspada terhadap cuaca ekstrem dengan terus memonitor perkembangan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG melalui berbagai media dan kanal resmi BMKG.

Diketahui, selain Jabotabek dan Jawa Barat, beberapa wilayah lainnya di Indonesia juga tak diguyur hujan seperti di Sulawesi. (selfi/fajar)

Sentimen: positif (100%)