Sentimen
Tokoh Terkait
Penjegalan Partai Ummat Hingga Sistem Pemilu, KPU Kian Disorot Tajam: Mereka Tak Peduli Rakyat! Minggu, 01/01/2023, 01:45 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Warta Ekonomi, Jakarta -
Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti keheranan dengan sejumlah manuver yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dirinya menyoroti bagaimana lembaga tersebut terus memiliki masalah mulai dari penjegalan Partai Ummat hingga bicara terbuka akan sistem pemilu proporsional tertutup.
Baca Juga: Tak Dekati Habib Rizieq Lagi, Bau Anies Diberi Nama Yohanes Demi Sebuah Misi: Rangkaian Kampanye...
Menurutnya, hal tersebut jelas merupakan sebuah manuver yang berada di luar tugas pokok mereka, bahkan menurutnya terkesan cari sensasi.
“Belum selesai dengan kontroversi penetapan partai politik, kini KPU memunculkan perbincangan tentang sistem pemilu yang di luar tupoksi mereka,” ujar Ray kepada GenPI.co, Sabtu (31/12).
Selain itu, Ray juga menyoroti imbauan Hasyim kepada calon legislatif di Pemilu 2024 agar tidak terburu-buru memasang baliho dengan foto diri.
“Imbauan agar sosialisasi tidak terlebih dahulu dilakukan dengan foto diri seakan-akan menunjukan sikap yang mendukung sistem proporsional tertutup,” tuturnya.
Baca Juga: Panas Ada Isu KPU Rancang Ganjar-Erick yang Akan Menangkan Pemilu, Kata Rizal Ramli Bubarkan: Jahat Itu!
Menurut Ray, ide tersebut cenderung memundurkan sistem Pemilu yang dilakukan secara terbuka dan transparan kepada rakyat.
“Proporsional terbuka adalah jawaban atas keputusasaan publik atas kinerja dan kepedulian partai yang seolah abai terhadap amanah rakyat,” kata dia.
Baca Juga: Bukannya Fokus Malah Prediksi Sistem Pemilu, Ketua KPU Kena Kritikan Tajam: Dia Lagi Berhalusinasi!
Ray juga mengatakan bahwa proporsional tertutup merupakan sistem yang dikritik secara luas lantaran hanya akan melahirkan caleg atau politisi yang membebek.
“Mereka tidak peduli apa kata rakyat. Selama punya hubungan dengan ketua partai, jatah untuk dapat dapil dengan nomor urut atas potensial tetap didapat,” ujar Ray.
Baca Juga: Setelah Tuduh Sana-sini, Akhirnya Partai Ummat Dianggap Lolos Sebagai Peserta Pemilu 2024
Oleh sebab itu, menurutnya, sistem pemilu proporsional tertutup seakan-akan meminta rakyat agar membeli kucing dalam karung.
Baca Juga: Ade Armando Bongkar Penyebab Elektabilitas Anies Baswedan Naik Signifikan: Jawabannya Sederhana
Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan GenPI.
Sentimen: netral (98.1%)