LENGKONG, AYOBANDUNG.COM—Kabar duka kembali datang dari keluarga besar Raffi Ahmad, ibunda dari mama Amy, Mamih Popon meninggal dunia.

Diketahui penyebab meninggalnya mami Popon karena serangan stroke yang kedua. Kemudian Mamih Popon diberikan tindakan perawatan intensif di rumah sakit. Lantaran Mamih Popon tidak dapat makan melalui mulutnya.

Sebelumnya kabar meninggalnya Mamih Popon, Raffi Ahamd pernah memberikan update kesehatan neneknya itu melalui laman instastory dan meminta pada followernya untuk mendoakan kesembuhan neneknya.

Baca Juga: 25 Kata-kata Menyambut Tahun Baru 2023, Ucapan Penuh Makna dan Doa yang Baik

Tak lama kemudian pada pada hari ini, 31 Desember 2022, melalui postingan Instagram terbarunya memberikan informasi mengenai kabar meninggalnya Mamih Popon.

“Innalillahi waina ilaihi raajiun..Telah meninggal dunia Pukul 16.01 pada hari ini Sabtu 31 Desember 2022 ,Neneku Tercinta Ibu Hanifah binti Darma (mamih popon), smoga Allah ampunin sgala dosa dan khilafnya, Insyallah Di Makam-kan besok di Bandung ... Mohon dimaafkan bilamana Mamih/Neneku ada salah ya,” tulis Raffi Ahmad dalam captionya.

Dilansir dari suara.com bawa sakit yang diderita oleh Mamih Popon sudah berlangsung sejak Juli 2022. Sakit yang semakin parah membuat nenek Raffi Ahmad mesti dirawat langsung di rumah sakit Bunda.

Sedangkan, stroke yang dialami oleh Mamih Popon merupakan gangguan pada otak yang disebabkan oleh penyumbatan dalam pembuluh darah yang pecah.  Kemudian oksigen serta nutrisi yang tak diperoleh otak sampai pada sel didalamnya mati.

Baca Juga: Link Nonton Drama Fanta G Spot Sub Indo Episode 1-10 No Sensor 18+: Ada di Telegram atau LK21?

Apakah penyakit yang dialami oleh Mamih Popon sangatlah berbahaya? Bagaimana penjelasan dokter mengenai hal tersebut?

Berdasarkan hasil diskusi dari Indonesian Stroke Society dr. Adin Nulkhasanah, SpS, MARS bhawa kebenaran tentang stroke yang berulang dialami seorang pasien dapat mengakibatkan cacat hingga kematian.

Maka dari itu, apabila memiliki riwayat stroke mestinya menjaga pola makan dan kesehatan, agar dapat mengurangi risiko kambuh.***