Jombang (beritajatim.com) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menghampiri seorang pemuda yang sedang antre pencairan BPNT (Bantuan Pemerintah Non Tunai) di kantor Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur, Minggu (6/2/2022). Risma kemudian mengajak dialog pemuda yang mencuri perhatiannya itu.

Risma menanyakan pekerjaan pemuda itu. Juga menanyakan nama dan alamatnya. Dari dialog tersebut diketahui kedatangan pemuda tersebut untuk mencairkan BPNT milik sang nenek. “Saya ahli warisnya. Nenek saya meninggal beberapa waktu lalu,” ujar pemuda berbaju merah itu.

Kepada Risma, dia menjelaskan bekerja sebagai buruh di pengolahan limbah alumunium. Nama lengkapnya Pendik Firmandani (25), warga Dusun Jerukwangi, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben. “Kamu mau apa tidak wirausaha? Pengen usaha opo (Ingin usaha apa),” ujar Risma dengan nada tanya.

Dani, panggilan akrab Pendik Firmandani, lalu mengiyakan tawaran Risma. Juga menyebut keinginannya untuk usaha beternak ikan lele. Mendapat jawaban itu, Risma kemudian meminta stafnya untuk mendata lebih detail, termasuk meminta nomor telepon pemuda yang masih lajang itu.

Risma kemudian berlalu. Dia mendatangi warga lainnya yang sedang antre. Lagi-lagi, mantan Wali Kota Surabaya ini melakukan dialog dengan beberapa orang lainnya yang sedang antre. Sementara itu, staf Risma mendatangi Dani untuk meminta alamat lengkap dan nomor telepon.

Pendik Firmandani, pemuda yang mendapat tawaran wirausaha dari Mensos Risma

Warga yang hadir di kantor kecamatan itu sangat antusias menerima bantuan tersebut. Semisal seorang ibu berjilbab dari Kecamatan Kesamben. Dia datang secara berombongan dengan menyewa mobil. “Saya mendapatkan Rp 1,2 juta. Ini untuk enam bulan. Karena selama enam bulan bantuan belum cair. Satu bulan  Rp 200 ribu. Jadi hari ini pencariannya enam bulan sekaligus,” ujarnya sembari memamerkan uang bantuan yang dimaksud.

Usai melakukan pemantauan penyaluran BPNT di Kecamatan Tembelang, Mensos Tri Rismaharini beserta rombongan bergeser ke kantor Kecamatan Mojoagung guna melakukan hal serupa. Risma mengatakan, di Kecamatan Mojoagung, KPM (keluarga penerima manfaat) yang belum mencairkan bantuan masih tinggi. Jumlahnya, di atas seribu KPM. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Ngoro. “Jumlah yang belum terealisasi di dua kecamatan itu seribu KPM lebih. Makanya kita dorong untuk melakukan percepatan,” ujar Risma.

Sejumlah anggota dewan ikut mendampingi Mensos Tri Rismaharini dalam kunjungan tersebut. Di antaranya, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Sadarestuwati, serta anggota DPRD Jombang dari Fraksi PDIP, yakni Dora Maharani, Doni Anggun, Khoirul Anam, dan beberapa orang lainnya. [suf]