Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Purbalingga
Tokoh Terkait
Purbalingga Bermunajat, Menko PMK: Balas Umpatan dengan Salam
Krjogja.com Jenis Media: News
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, dalam kegiatan Purbalingga Bermunajat di Masjid Agung Darussalam Purbalingga, Rabu (28/12/2022).
Krjogja.com - PURBALINGGA - Teknologi komunikasi dalam bentuk media sosial kerap disalahgunakan untuk hal-hal buruk. Tak hanya hoax yang beredar, umpatan dan caci maki juga kerap mewarnai komunikasi melalui medsos.
"Kalau kita dicaci maki melalui medsos, kita tidak boleh membalasnya dengan caci maki. Kita balas saja dengan salam, mendoakan agar orang yang mencaci maki itu selamat," tutur Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, dalam kegiatan Purbalingga Bermunajat di Masjid Agung Darussalam Purbalingga, Rabu (28/12/2022).
Dalam kegiatan yang dihadiri ribuan warga yang memenuhi masjid dan pelataran, Muhajir mengingatkan jamaah, Al-Qur'an sudah mewanti-wanti sifat rendah hati harus menjadi prinsip hidup setiap muslim. Ia menyampaikan, Hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu merupakan orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati.
"Bila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan," ujarnya.
Diingatkan pula ajaran Islam bagi umat yang beriman kepada hari akhir agar selalu menjaga lisan dan tangannya. Muslim yang baik tidak membuat orang lain tetap merasa damai dari gangguan lidah dan tangannya.
"Ini penting. Jangan sampai membuat orang lain tidak selamat dengan lisan dan tangan kita. Salah satunya umpatan melalui mulut kita dan umpatan melalui jari-jari kita, mengirim maki-maki kepada orang lain," ujarnya.
Media sosial yang merupakan produk teknologi komunikasi bisa menjadi berkah tapi bisa menjadi musibah terhadap keislaman seseorang. Teknologi itu sebenarnya merupakan karya besar Al Khawarizmi (Algoritma) seorang ilmuwan muslim itu.
"Kalau disalahgunakan bisa menjadi menghilangkan keislaman," ujarnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengungkapkan, kegiatan Purbalingga Bermunajat merupakan kegiatan dari keluarga besar Persyarikatan Muhammadiyah Purbalingga yang didukung Pemkab Purbalingga. Kali ini, Purbalingga Bermunajat dimasukkan dalam rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke-192 Kabupaten Purbalingga dan semarak pra Muswil dan Musda Nasyiatul 'Aisyiyah.
"Biasanya Purbalingga Bermunajat diselenggarakan di Pendopo Dipokusumo, akan tetapi mengingat kali ini yang hadir bapak menteri sudah dipastikan jamaahnya membludak. Sehingga kita alihkan di Masjid Agung Darussalam," ujarnya.
Tiwi berharap melalui Purbalingga Bermunajat kali ini, tausiyah Menko PMK RI yang juga pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu bisa menjadi motivasi warga Purbalingga. Pada akhir kegiatan, Bupati minta didoakan khusus agar Purbalingga dilindungi dari musibah/bencana dan senantiasa diturunkan berkah. (Rus)
Sentimen: positif (50%)