Sentimen
Berlinang Air Mata, Profesor Afghanistan Robek Ijazah Master dan Doktor saat Siaran Langsung di TV Protes Taliban Atas Hak Pendidikan Wanita
Sindonews.com Jenis Media: Nasional
KABUL - Seorang profesor di Kabul, Afghanistan merobek ijazah diplomanya secara langsung di televisi di Afghanistan sebagai protes atas larangan Taliban terhadap perempuan dari pendidikan tinggi.
Pria bernama Ismail Mashal ini merupakan pendiri Universitas Swasta Mashal di Kabul dan juga dosen di Universitas Kabul.
Dengan air mata berlinang dan suaranya bergetar, dia merobek ijazahnya saat tampil di Tolo News pada Senin (26/12/2022).
BACA JUGA: Taliban Kerahkan Meriam Air Bubarkan Protes Wanita Dilarang Masuk Universitas
“Mulai hari ini, saya tidak memerlukan ijazah ini lagi karena negara ini bukan tempat untuk mengenyam pendidikan. Jika kakak dan ibu saya tidak bisa belajar, maka saya tidak menerima pendidikan ini,” ujarnya.
BACA JUGA: Bela Larangan Perempuan Masuk Universitas, Taliban Salahkan Pakaian Mahasiswi
Dia menambahkan bahwa diploma itu untuk beberapa gelar Master dan Doktornya, dan itu adalah yang asli.
Video ini langsung viral, termasuk di-retweet oleh Shabnam Nasimi, mantan penasihat kebijakan Menteri Pemukiman Kembali Afghanistan & Menteri Pengungsi, yang berbasis di Inggris.
“Adegan yang mencengangkan ketika seorang profesor universitas Kabul menghancurkan ijazahnya di TV langsung di Afghanistan,” tweet Nasimi, di samping video rekaman itu.
Follow Berita Okezone di Google News
Seperti diketahui, Taliban mengumumkan pada 20 Desember lalu bahwa pendidikan universitas untuk semua mahasiswi telah ditangguhkan. Larangan ini mengikuti larangan pemerintah terhadap anak perempuan untuk menghadiri sekolah menengah pada Maret lalu.
Pengumuman itu uga terjadi setelah banyak pembatasan lain yang ditempatkan pada kebebasan perempuan, termasuk akses mereka ke ruang publik. Pada November lalu, wanita dilarang memasuki semua taman di Kabul. Pada bulan yang sama, seorang pejabat Taliban di Kabul mengumumkan bahwa wanita akan dilarang menggunakan pusat kebugaran di seluruh negeri.
Wanita juga diharuskan mengenakan jilbab dan berpakaian sopan di depan umum di bawah aturan Taliban.
Sentimen: negatif (96.6%)