Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kab/Kota: Tiongkok
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Pemerintah Belum Batasi Kedatangan WN Tiongkok
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Pemerintah Tiongkok akan melonggarkan aturan perjalanan ke luar negeri mulai 8 Januari 2023. Pengurusan paspor dan urusan keimigrasian akan dipermudah. Kebijakan itu mendapat kritik dari beberapa negara. Sebab, Tiongkok masih dianggap negara dengan kasus Covid-19 terparah. Bahkan, Tiongkok dinilai belum bebas dari varian Covid-19 BF.7 yang belum lama ini menyerang warganya.
Beberapa negara yang berencana memperketat aturan kedatangan pelancong dari Tiongkok adalah Amerika Serikat, Jepang, India, Filipina, dan Malaysia.
Bagaimana dengan Indonesia? Hingga kemarin, pemerintah Indonesia belum berencana memperketat syarat kedatangan warga Tiongkok. Aturan perjalanan untuk tamu dari luar negeri masih mengacu regulasi sebelumnya.
Meski demikian, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengungkapkan, aturan itu bisa saja berubah. ”Iya, mungkin nanti dilihat Kemenkes untuk antisipasi itu (kedatangan pelancong dari Tiongkok, Red),” ujarnya kemarin (29/12).
Aam, sapaan akrab Abdul Muhari, menerangkan, hingga kini aturan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) masih sesuai dengan Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 25 Tahun 2022. Sesuai aturan itu, pemerintah tetap melaksanakan skrining pada semua PPLN di titik kedatangan. Pemeriksaan kesehatan itu meliputi cek suhu tubuh, gejala, serta kelengkapan vaksinasi Covid-19. ”Bagi yang terdeteksi bergejala akan dilakukan testing lebih lanjut. Kemenkes melakukan surveilans WGS terhadap PPLN yang positif Covid-19,” terangnya.
Aam melanjutkan, dinamika Covid-19 di luar negeri tentu mendapat atensi khusus dari Kemenkes dan Kemenhub. ”Yang pasti, aturan skrining perjalanan tetap akan dilakukan,” jelasnya.
Menurut Aam, kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun. Rata-rata berada di angka 1.000 kasus setiap hari. ”Pasien di RS Wisma Atlet juga hanya ada 5 orang atau terkadang 7 orang. Jadi, secara umum Covid-19 di Indonesia sudah terkendali,” ucapnya.
Pada kesempatan lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, varian Covid-19 BF.7 sudah ada di Indonesia. Varian itu menjadi salah satu yang mengakibatkan kasus Covid-19 di Tiongkok mengamuk. Varian lainnya adalah BA.5 dan BA.2.75. ”Kita (Indonesia, Red) sudah lewat siklusnya,” katanya saat di RSAB Harapan Kita kemarin (29/12).
Budi menyatakan, kenaikan kasus pasti terjadi ketika ada mobilitas dan varian baru. Dia mencontohkan saat Lebaran yang ada kenaikan kasus. Indonesia sudah pernah terpapar BA.5 dan BA.2.75. ”Tinggal yang BF.7,” katanya. Dia berharap kenaikan kasus tidak terlalu signifikan. Dia menerangkan, jumlah pasien yang terpapar varian BF.7 di Indonesia tidak banyak. Hingga kemarin, menurut whole genome sequencing (WGS), hanya ada 15 kasus.
Lantas, bagaimana dengan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)? Hal itu sudah dibahas dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Rabu (28/12). Namun, Budi tak mau menyampaikan hasil rapat tersebut. Sebab, Jokowi sendiri yang akan mengumumkan. ”Besok (hari ini, Red) diumumkan Bapak Presiden,” ungkapnya. (gih/lyn/c19/oni)
Sentimen: positif (84.2%)