Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Huawei
BUMN: PT Pertamina, PLN
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Jaga Daya Beli Masyarakat, Tarif Tenaga Listrik Nonsubsidi Periode Januari-Maret 2023 Tidak Naik Jum'at, 30/12/2022, 17:12 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tarif Adjustment) periode Januari-Maret 2023 (triwulan I) untuk 13 pelanggan nonsubsidi. Dengan adanya ketetapan tersebut, per 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2023 tidak ada perubahan tarif.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Dadan Kusdiana, mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil guna mempertahankan daya beli masyarakat.
"Untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mempertimbangkan kondisi saat ini yang belum mendukung untuk melanjutkan penerapan tarif adjustment, Pemerintah memutuskan tarif tenaga listrik triwulan I 2023 (Januari-Maret 2023) untuk pelanggan nonsubsidi mengacu pada tarif triwulan IV 2022 (Oktober-Desember 2022) atau tarif tetap," ujar Dadan dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (30/12/2022).
Baca Juga: Pertamina NRE Gandeng Huawei Kembangkan Pusat Inovasi PLTS Pertama di Indonesia
Dadan menyebut bahwa keputusan tersebut diambil sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2020.
Apabila terjadi perubahan terhadap realisasi indikator makro ekonomi (kurs, Indonesian Crude Price/ICP, inflasi, dan Harga Patokan Batubara/HPB) yang dihitung secara tiga bulanan, maka akan dilakukan penyesuaian terhadap tarif tenaga listrik (tarif adjustment). Periode triwulan I 2023 menggunakan realisasi Agustus s.d. Oktober 2022.
Adapun realisasi parameter ekonomi makro rata-rata bulan Agustus sampai dengan Oktober 2022 yaitu kurs sebesar Rp15.079,96/USD, Indonesian Crude Price (ICP) sebesar 89,78 USD/Barrel, tingkat inflasi sebesar 0,28%, dan Harga Patokan Batubara (HPB) sebesar Rp920,41/kg (kebijakan harga DMO Batubara 70 USD/ton).
Dadan menambahkan, berdasarkan perubahan 4 (empat) parameter tersebut, seharusnya penyesuaian tarif tenaga listrik (tariff adjustment) triwulan I 2023 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tarif tenaga listrik yang ditetapkan pada triwulan IV 2022. Namun, kenaikan tersebut tidak dilakukan demi menjaga daya beli masyarakat yang baru keluar dari tekanan pandemi covid-19.
"Adapun tarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi lainnya juga tidak mengalami perubahan, besaran tarifnya tetap. Sebanyak 25 golongan pelanggan ini tetap diberikan subsidi listrik, termasuk di dalamnya pelanggan yang peruntukan listriknya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bisnis kecil, industri kecil, dan kegiatan sosial," Ujarnya.
Lanjutnya, ke depan dimungkinkan tarif tenaga listrik dapat mengalami perubahan naik ataupun turun melihat perkembangan kurs, ICP, inflasi, dan HPB dan kondisi terkini masyarakat.
Kementerian ESDM juga mendorong agar PT PLN (Persero) terus berupaya melakukan langkah-langkah efisiensi operasional yang dapat menurunkan biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik dan tarif tenaga listrik.
"Tidak naiknya besaran tarif tenaga listrik ini tentunya memberikan kepastian kepada berbagai kelompok masyarakat dan menjaga daya beli masyarakat serta mendukung stabilitas dan pemulihan ekonomi nasional," Tutupnya
Baca Juga: Apa Itu Amoeba Pemakan Otak? Mikroorganisme Perusak Tubuh Manusia
Sentimen: positif (96.2%)