Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Yerusalem
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Resmi Jadi PM Israel, Netanyahu Bentuk Pemerintah Paling Kanan yang Pojokkan Palestina
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Usai berperan sebagai oposisi, Benjamin Netanyahu dilantik sebagai perdana menteri Israel pada Kamis (29/12). Para analis pun yakin ia bakal memimpin pemerintahan paling kanan dalam sejarah negara tersebut.
Dilansir dari AFP, Netanyahu merupakan perdana menteri terlama dalam sejarah Israel. Ia memimpin negara itu pada 1996-1999 dan 2009-2021.
"Ini keenam kalinya saya mempresentasikan sebuah pemerintahan yang saya tujukan untuk mendapatkan dukungan parlemen. Semangat saya pun sama seperti pertama kali," ucap Netanyahu kepada Knesset, parlemen Israel, menjelang upacara pelantikannya.
baca juga:Parlemen lantas memilih untuk menyetujui pemerintahannya, meski ia tengah terjerat kasus korupsi.
Netanyahu menetapkan tujuan utamanya adalah untuk menggagalkan upaya Iran dalam pengembangan senjata nuklir dan memastikan superioritas militer Israel di wilayah tersebut. Di sisi lain, ia juga menyuarakan harapannya untuk memperluas lingkaran perdamaian dengan negara-negara Arab, mengikuti perjanjian normalisasi yang ditengahi Amerika Serikat (AS) dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Maroko.
Netanyahu digulingkan pada Juni 2021 oleh koalisi campuran sayap kiri, sentris, dan partai-partai Arab yang dipimpin oleh sayap kanan Naftali Bennett serta mantan pembawa berita TV, Yair Lapid. Namun, tak butuh waktu lama baginya untuk kembali mencuat.
Menyusul kemenangannya pada Pemilu 1 November, pria 73 tahun itu merangkul partai-partai ultra-Ortodoks dan ekstrem kanan, di antaranya formasi Zionisme Religius yang dipimpin Bezalel Smotrich dan partai Kekuatan Yahudi yang dipimpin Itamar Ben-Gvir. Keduanya punya riwayat pernyataan hasutan soal Palestina.
Smotrich kini akan mengambil alih kebijakan pemukiman Israel di Tepi Barat, sementara Ben-Gvir akan menjadi menteri keamanan nasional yang menguasai polisi, termasuk yang beroperasi di wilayah pendudukan Israel sejak 1967.
Tak pelak, arah pemerintah baru ini menuai keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk dari orang-orang Palestina.
"Bagi mitra Netanyahu, inilah pemerintahan impian. Namun, impian satu pihak merupakan mimpi buruk bagi pihak lain. Pemerintah ini diperkirakan akan membawa negara ke lintasan yang benar-benar baru," komentar Yohanan Plesner, presiden Institut Demokrasi Israel.
Dalam pengumuman prioritas kebijakan pada Rabu (28/12), partai Likud Netanyahu menyatakan akan menggalakkan perluasan pemukiman. Menurut analis, Netanyahu menawarkan konsesi luas kepada ekstrem kanan dengan harapan ia dapat memperoleh kekebalan yudisial atau pembatalan persidangan korupsinya.
"Smotrich dan Ben-Gvir sangat haus akan kekuasaan. Prioritas mereka pun tetap pada perluasan pemukiman Tepi Barat. Pemerintah ini merupakan hasil dari kelemahan politik Netanyahu, terkait usianya dan persidangan korupsinya. Inilah keluarga politik baru dari hak revolusionet yang belum pernah kita lihat dengan kekuatan ini di Israel," tutur Denis Charbit, profesor ilmu politik di Universitas Terbuka Israel.
Ben-Gvir telah berulang kali mengunjungi kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem, situs tersuci ketiga dalam Islam. Tempat ini juga menjadi yang paling suci dalam Yudaisme dengan sebutan Bukit Bait Suci.
Di bawah status quo sejarah, non-Muslim boleh mengunjungi tempat suci ini, tetapi dilarang berdoa di sana. Namun, orang-orang Palestina akan memandang kunjungan seorang menteri Israel sebagai provokasi.
"Kedatangan Ben-Gvir ke Al-Aqsa sebagai menteri akan menjadi bendera merah besar dan dapat memicu letusan," kata Basem Naim, seorang pejabat senior Hamas, gerakan Islam yang menguasai Jalur Gaza. []
Sentimen: positif (92.8%)