Sentimen
Positif (66%)
30 Des 2022 : 12.32
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: Pegadaian

Institusi: UII, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman

Tokoh Terkait

Diinisiasi Festival Bambu Sleman, Pring Pethuk untuk Simpul Temu Komunitas Indonesia

30 Des 2022 : 19.32 Views 1

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Diinisiasi Festival Bambu Sleman, Pring Pethuk untuk Simpul Temu Komunitas Indonesia

Krjogja.com - SLEMAN - Dalam budaya Jawa, pring pethuk adalah pusaka yang mendatangkan keberuntungan. Pring Pethuk berupa bambu dengan 2 tunas yang saling bertemu (satu tunas ke atas, satu tunas ke bawah).

Pring pethuk yang secara lahiriah berupa bambu bertemu atau temu bambu, dalam webinar ini dimaknai untuk merayakan pertemuan para petaruh [stakeholders] bambu untuk diskusi, orkestrasi dan eksekusi pengembangan pengetahuan, kajian sains dan penerapan industri bambu dari hulu ke hilir dengan pendekatan dexa-helix.

Pring Pethuk sebagai Bamboofest direncanakan digelar tahunan di DIY, yang diinisiasi dari Festival Bambu Sleman. Program ini sudah masuk di calender of event Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman yang akan dirayakan pada bulan Agustus 2023.

Bamboo Webinar tentang pring pethuk pertengahan Desember lalu telah digelar dengan pembicara kunci Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. Sandiaga S. Uno, B.B.A., M.B.A dengan paparan berjudul Strategi Nasional dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Berbasis Bambu. Eka Pebriansyah dari PT. Pegadaian menyampaikan startegi Pengembangan Bisnis Bambu dalam Perspektif Lembaga Keuangan dan peluang pengembangan industri bambu dalam bingkai UMKM untuk membangkitkan sirkular ekonomi daerah.

Sedang aktivator festival budaya, Heru Mataya menantang untuk mengembangkan hulu hilir bambu dari sisi budaya dan seni masyarakat. Dari perguruan tinggi, Dr. Yulianto P. Prihatmaji, IPM., IAI menyampaikan konsep dan penerapan waralaba gagasan planet, people dan profit untuk peningkatan ekonomi sirkular desa tangguh bencana dan desa wisata tematik sebagai hasil hibah Kedaireka Ristek Dikti 2022.

Juga telah digelar Pring Pethuk Leaderless Group Discussion bertempat di Bamboo Living Laboratory (BALLAB) dusun Ngepring Pakem, untuk mendisuksikan hulu hilir perbambuan Sleman, DIY dan Indonesia.

Hadir sebagai pemantik diskusi Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, M. Neil El Himam, M.Sc dengan paparan pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata melalui bambu. Bupati Sleman yang diwakili oleh Dra. Mae R. Suryaningsih, M.T, mendorong sirkular ekonomi bambu dengan paparan potensi dan peluang pengembangan sentra pembibitan bambu dan sentra industri bambu di Sleman.

Dari sisi pengembangan pariwisata di Yogyakarta, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, SH., M.Ed menawarkan strategi pengembangan destinasi wisata berbasis bambu.

Novi Kristinawati sebagai seniman bambu yang mempunyai workshop di Sleman, memamerkan karya-karyanya dalam berbagai skala instalasi dan bangunan bambu di dalam dan luar negeri.

Agus Imron yang mewakili Ketua KADIN (Kamar Dagang dan Industri) DIY menyambut gagasan dan tantangan para pemantik dengan menawarkan peluang kerjasama dengan para pengusaha di Yogyakarta.

Sedang Universitas Islam Indonesia melalui tim Bambooland Indonesia® yang mengusung tema Bambooland Indonesia®: Waralaba Gagasan Planet, People and Profit Untuk Peningkatan Ekonomi Sirkular Desa Tangguh Bencana Dan Desa Wisata Bambu mendapatkan hibah Kedaireka Matching Fund 2022.

Program ini bermitra dengan CV. Pelataran Ecosystem, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman dan PT. Décor Asia Jayakarta, dan didukung oleh PT. Warna Agung. Pring pethuk merupakan salah satu kegiatan dari hibah Kedaireka 2022.

Platform Kedaireka diluncurkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek yakni platform Kedaireka.id., bertujuan untuk membuka wadah kolaborasi agar proses invensi, inovasi, dapat bergerak lebih cepat ke sebuah produk yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas.

Dosen Jurusan Arsitektur UII, Yulianto P Prihatmaji menjelaskan program Bambooland Indonesia terdiri dari dua bagian yang akan dikerjakan selama kurun waktu 2 tahun.

Proyek tahun pertama berupa rekayasa sosial dan lingkungan yakni waralaba gagasan Bambooland Indonesia sebagai community hub untuk pengembangan hulu hilir tegakan bambu sampai pemanfaatannya sebagai produk desain hunian.

Tahun kedua adalah rekayasa arsitektural sebagai peningkatan sirkular ekonomi masyarakat berupa perwujudan Arsitektur Modular Bambu (Amuba) untuk bangunan publik, dan Rumah Inovatif Modular Bambu (Rimba) untuk bangunan privat berupa huntara dan homestay.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian penelitian yang bertujuan jangka panjang untuk mengembangkan community hub simpul komunitas bambu,” kata Yulianto P Priharmaji yang akrab disapa Aji ini, Kamis (29/12/2022).

Aji melanjutkan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan penelitian yang bertujuan dalam jangka panjang untuk mengembangkan community hub (simpul komunitas bambu) yang didalamnya ada bamboo living laboratory sebagai research center dan mini plant, bamboo scholae sebagai teaching factory, bamboo ranger sebagai aktor pemulia dan pengelola bambu hulu hilir, bambooland walk sebagai area belajar tanaman bambu dengan wisata pendidikan.

Dalam jangka menengah bertujuan berinvensi dan berinovasi tentang AMUBA-Arsitektur Modular Bambu dan RIMBA-Rumah Inovatif Modular Bambu. (*)

Sentimen: positif (66.7%)