Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tangerang, Jabodetabek
Tokoh Terkait
5 Fakta Penting BRIN, Satu-satunya Badan Penelitian di Indonesia
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Beberapa hari lalu, publik dihebohkan terkait kabar potensi badai dahsyat yang akan melanda wilayah Jabodetabek dan Tangerang pada 28 Desember 2022. Peringatan itu disampaikan oleh Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin. Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah akan terjadi badai di wilayah tersebut, namun hanya hujan ekstrem saja.
Terjadinya beda pendapat antara BRIN dan BMKG, membuat perhatian masyarakat tertuju pada BRIN. Pasalnya, pada Rabu (28/12) lalu memang tidak terjadi badai dahsyat seperti yang disebutkan BRIN. Lantas, apa itu BRIN?
Dilansir dari berbagai sumber, AKURAT.CO merangkum sejumlah fakta terkait BRIN.
baca juga: 1. Berdiri sejak 2019Mengutip laman resminya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) didirikan oleh Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2019 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional. Awalnya, lembaga ini menjadi tergabung dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Barulah pada 5 Mei 2021, Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021, mengesahkan BRIN sebagai satu-satunya badan penelitian nasional.
Penandatanganan peraturan tersebut juga memutuskan bahwa semua badan penelitian nasional Indonesia, meliputi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bergabung di bawah naungan BRIN.
2. Tugas BRINMengacu pada Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, BRIN bertugas membantu presiden untuk melaksanakan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi. Selain itu, BRIN juga bertanggung jawab dalam penyelenggaraan ketenaganukliran dan penyelenggaraan keantariksaan secara nasional yang terintegrasi, serta melakukan monitoring, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Riset Daerah (BRIDA) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Struktur organisasi BRINSaat ini BRIN diketuai oleh Laksana Tri Handoko, mantan pemimpin LIPI. Sementara itu, struktur BRIN terdiri dari 10 pejabat tinggi madya dan 45 pejabat tinggi pratama yang terdiri dari 3 inspektur, 41 direktur, dan 1 direktur politeknik.
4. Organisasi riset BRINOrganisasi riset merupakan organisasi non-struktural yang melaksanakan fungsi riset di BRIN. Pada tahun 2022 ini, tercatat BRIN memiliki 12 Organisasi Riset berdasarkan bidang keilmuan, antara lain
Organisasi Riset Tenaga Nuklir Organisasi Riset Kebumian dan Maritim Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan Organisasi Riset Kesehatan Organisasi Riset Energi dan Manufaktur Organisasi Riset Elektronika dan Informatika Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material 5. Memprioritaskan tiga program utamaTugas utama BRIN yakni menjadi lembaga riset yang mengglobal sekaligus memasyarakat. Merujuk laman resmi BRIN, untuk menerapkan tugas utama itu, BRIN memprioritaskan tiga program utama, yaitu pembenahan manajemen riset sesuai dengan norma dan standar global, mempercepat peningkatan kapasitas dan kompetensi riset melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), meningkatkan peran BRIN sebagai penyedia infrastruktur (SDM dan perangkat keras/lunak) riset nasional dan menjadi wadah kolaborasi untuk aktivitas kreatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang terbuka bagi semua kalangan baik akademisi, mahasiswa, maupun industri.
Itulah kelima fakta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sedang menjadi sorotan masyarakat Indonesia. []
Sentimen: netral (88.8%)