PRFMNEWS - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendapat dua pesan khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait layanan penerbangan Indonesia di penghujung tahun 2022.

Menhub menyampaikan dua pesan khusus Presiden Jokowi terkait layanan penerbangan dalam maupun luar negeri ini usai hadiri Rapat Terbatas mengenai Kebijakan Slot Penerbangan, Senin 26 Desember 2022.

Pesan pertama Jokowi, kata Menhub, yakni Presiden meminta pihaknya melakukan pemetaan berkaitan dengan slot time penerbangan, baik dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Kabupaten Bandung Peringkat 3 Nasional Kategori Rawan Tinggi Pemilu

Budi Karya Sumadi memaparkan, Presiden Jokowi ingin kebijakan penambahan jumlah dan jadwal penerbangan baik domestik maupun internasional diputuskan secara hati-hati agar tetap produktif dan efisien.

Budi mengungkapkan, sepanjang 2022 ini penerbangan dalam negeri sudah mencapai 71 persen dibanding sebelum pandemi. Sementara untuk penerbangan luar negeri mencapai angka 33 persen.

“Nah, oleh karenanya kami ditugaskan untuk memberikan improvement bagi slot dalam negeri dan luar negeri,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film yang Seru Ditonton Saat Liburan Akhir Tahun

Lebih lanjut ia mengaku di penghujung tahun ini tercatat ada 166 permintaan penambahan slot dari berbagai maskapai penerbangan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

“Bapak Presiden mengarahkan bahwa sekali pun permintaan itu banyak, lakukan dengan hati-hati karena satu sisi harus dilihat produktivitas dari pada konektivitas itu efisien atau tidak,” jelasnya.

Budi menambahkan, permintaan slot di bandara internasional berpotensi meningkat pada summer dan winter season 2023.

Baca Juga: Tak Hanya Larangan Penjualan Rokok Batangan, ini Aturan Baru Mengenai Rokok di 2023

Untuk itu, sesuai arahan Presiden, Kementerian Perhubungan akan menertibkan dan menyeleksi mana penerbangan-penerbangan yang produktif dan tidak.

“Penerbangan produktif pasti akan kita berikan, akan tetapi kalau penerbangan itu tidak produktif Bapak Presiden menginstruksikan untuk tidak terlalu dilayani dulu,” ungkapnya.

Selanjutnya, Budi menyatakan memperoleh pesan dari Kepala Negara mengenai upaya meningkatkan layanan di bandara bagi para penumpang pesawat.

“Tidak ada excess-excess yang terjadi karena keterlambatan, keterlambatan barang atau kepenuhan, dan sebagainya,” ucapnya.***