Sentimen
Negatif (88%)
29 Des 2022 : 14.23
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Lagi-lagi Luhut Singgung OTT KPK: Jangan Jadi Negara Drama Hanya Karena Anda Senang Lihat OTT

29 Des 2022 : 14.23 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Lagi-lagi Luhut Singgung OTT KPK: Jangan Jadi Negara Drama Hanya Karena Anda Senang Lihat OTT

PIKIRAN RAKYAT – Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan lagi-lagi ungkapkan sikap kontra terhadap operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurutnya, sudah sepatutnya tindakan OTT mulai dikurangi frekuesinya, sebab sistem digital yang tengah dibangun pemerintah akan menuntaskan masalah korupsi di Indonesia.

"Inilah (kita sedang) membangun satu ekosistem bernegara sehingga negara ini jangan jadi negara yang drama. Drama (hanya) karena Anda senang lihat orang OTT-OTT,” ucap dia, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 28 Desember 2022.

“Karena ekosistem kita tidak bagus, sekarang ekosistem itu dibangunkan. Jadi jangan membuat persepsi, memotong-motong apa yang ingin pemerintah lakukan,” kata dia lagi, dalam Green Port Awards 2022.

Baca Juga: Profesor Zubairi Akui Setuju Jika PPKM Dicabut: Data Mendukung Kebijakan Tersebut

Selain akan secara bertahan memberantas oknum-oknum korup, pengembangan ekosistem digital menurut Luhut juga akan mendorong efisiensi di Indonesia.

Salah satu implementasi terdekat RI, kata Luhut adalah dengan penerapan green and smart port di sejumlah pelabuhan di Indonesia.

Dia melanjutkan, pemerintah punya target 149 pelabuhan tanah air akan menerapkan ekosistem ramah lingkungan yang terintegrasi secara digital pada 2024.

“Pemerintah ingin melakukan efisiensi dengan digitalisasi, tadi bangun smart port, bangun juga green port. Ini penting," tuturnya.

Baca Juga: 7 Potensi Kerawanan saat Perayaan Tahun Baru 2023

Bukan hanya itu, Luhut mengatakan, masyarakat harus banyak berkaca dan mencontoh negara-negara maju.

"Sebenarnya kita tidak ingin negara kita ini masuk negara yang OTT. Kalau kita semua lihat negara-negara maju bermartabat itu hampir tidak ada lagi yang OTT. Kenapa itu bisa, karena sistemnya bagus. Karena negara yang maju itu membangun sistem digitalisasi," katanya.

Menanggapi reaksi buruk dari publik pada pernyataannya tempo hari, Luhut menambahkan bahwa melalui digitalisasi, RI bisa dengan efektif mengurangi korupsi sekaligus OTT oleh KPK.

"Semua sudah digitalisasi. Jadi itu akan mengurangi korupsi, mengurangi juga inefisiensi, mengurangi juga OTT-OTT yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini," tuturnya.

Baca Juga: Indra Bekti Dikabarkan Jatuh dari Kamar Mandi dan Alami Pendarahan Otak

Desakkan mengurangi OTT bukan berarti dirinya mempermasalahkan kinerja KPK. Dia mengungkapkan, maksud dari kata-katanya rupanya banyak disalahartikan banyak pihak.

"Bukan soal berani tidak berani nangkap OTT ya, kalau membuat OTT-OTT itu saya kira bagus, tapi kan kalau terus-terus begitu, kita nanti jadi negara apa dibilang orang. 'Ini negara katanya hebat tapi masih OTT aja' kenapa? Berarti sistem kita ndak baik," katanya.

Luhut mengatakan saat ini dunia telah dikendalikan oleh teknologi. Ia pun mengajak seluruh pihak di pelabuhan, khususnya, untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan terus membangun sistem digitalisasi. ***

Sentimen: negatif (88.9%)