Menunggu Tangan Dingin KSAL Muhammad Ali Kembalikan Kejayaan Kapal Selam RI Seperti Era Soekarno
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Angkatan Laut Republik Indonesia pernah mengalami masa kejayaan di era Presiden Soekarno pada tahun 1960-an. Bahkan, saat itu armada laut Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Indonesia memiliki kapal selam jenis Whiskey Class buatan Uni Sovyet, dua kapal indah kapal selam (RJ Ratulangi dan RI Thamrin), dua kapal penangkap torpedo (KPT), dan satu kapal penyelamat.
(Baca juga: Jejak KSAL Muhammad Ali di KRI Nanggala 402)
Indonesia juga mempunyai salah satu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Soviet dari kelas Sverdlov. Kapal perang itu memiliki 12 meriam raksasa kaliber enam inci. Setelah tiba di Indonesia, kapal ini berganti nama menjadi KRI Irian.
Kapal jenis ini adalah kapal penjelajah konvensional terakhir yang dibuat untuk AL Soviet. 13 kapal diselesaikan sebelum Perdana Menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev menghentikan program ini karena kapal jenis ini dianggap kuno dengan munculnya rudal (peluru kendali).
Kapal ini adalah versi pengembangan dari penjelajah kelas Chapayev. KRI Irian sebenarnya adalah kapal Penjelajah Ordzhonikidze dari armada Baltik AL Soviet yang dibeli oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1962. Saat itu KRI Irian merupakan kapal terbesar di belahan bumi selatan. Kapal ini digunakan secara aktif dalam Operasi Trikora untuk persiapan merebut Irian Barat.
Banyaknya mesin perang itu, menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan angkatan laut terbesar di Asia Tenggara. Namun sayangnya, predikat itu kian memudar seiring dengan menyusulnya jumlah kapal selam yang ada saat ini, terlebih setelah tenggelamnya KRI Nanggala 402 di Perairan Bali.
Di sisi lain, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali akan mengutamakan dan mengembangkan industri perkapalan dalam negeri untuk perkuat armada tempur laut.
Follow Berita Okezone di Google News
"Kekuatan alutsista dari bapak presiden utamakan atau kembangkan industri perkapalan dalam negeri," kata Ali usai pelantikan KSAL di Istana Presiden, Rabu (28/12/2022).
"Itu Angkatan Laut terutama dalam pembangunan kekuatan yang berupa KRI," sambung mantan Komandan KRI Nanggala 402 tersebut.
Ali yang memiliki banyak pengalaman di Kapal Selam RI ini kemudian menjelaskan, bahwa sekarang TNI AL sudah 70 persen menggunakan kapal-kapal produk dalam negeri.
"Jadi sekarang ini TNI Angkatan laut sudah mungkin 70 persen menggunakan produk dalam negeri, kapal-kapalnya," pungkasnya.
Sentimen: positif (91.4%)