Sentimen
Lengkap Sudah Pemimpin 3 Matra TNI Usai Jokowi Lantik Laksamana M Ali
Detik.com Jenis Media: News
Muhammad Ali kini resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Kini tiga pemimpin di tiga Matra TNI sudah terisi.
Usai dilantik, Ali mendapat kenaikan dan resmi berpangkat Laksamana. Ali dilantik sebagai KSAL menggantikan Laksamana Yudo Margono yang sebelumnya ditunjuk menjadi Panglima TNI. Pelantikan Ali berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (28/12/2022).
Jokowi mengungkapkan alasan penunjukan Laksamana Muhammad Ali menjadi KSAL. Jokowi berbicara rekam jejak panjang Ali di TNI AL.
"Selalu, selalu saya melihat rekam jejak. Beliau ini kan pernah di Gubernur Akademi Angkatan Laut, pernah di Pangkoarmada, pernah di Pangkogabwilhan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan Ali pernah mengemban sejumlah jabatan penting. Kepemimpinan Ali juga menjadi salah satu pertimbangan Jokowi.
"Ini apa pengalaman rekam jejak itu menjadi selalu saya lihat dan beliau memiliki leadership yang baik," ujar Jokowi.
Diminta Fokus Jaga Kedaulatan
Jokowi meminta Ali berfokus menjaga kedaulatan negara. Salah satu yang ditekankan Jokowi adalah pulau perbatasan di Indonesia.
"Kita tahu dua pertiga Indonesia ini adalah air, adalah laut. Jadi konsentrasi untuk kedaulatan negara, utamanya di laut, itu yang menjadi tanggung jawab besar dari KSAL yang baru, Pak Muhammad Ali, utamanya juga yang berkaitan dengan pulau-pulau perbatasan harus menjadi titik perhatian," kata Jokowi.
Hal lain yang ditekankan Jokowi soal modernisasi alutsista. Jokowi ingin alutsista TNI AL diperkuat.
"Ya termasuk juga modernisasi alutsista kita yang berkaitan dengan laut, yang harus terus diperkuat," ujar Jokowi.
Angkatan ke 35 AAL
Untuk diketahui, Ali merupakan angkatan ke-35 Akademi Angkatan Laut (AAL) yang lulus pada 1989. Pendidikan militer yang pernah diikuti antara lain Dikpasiswa angkatan ke-2 (1990), Dikcawak Kasel (1990-1991), Kursus Ausbildung Waffengerat U Boote 206 (kapal selam U-206 di Jerman (1997), pendidikan Internasional PWO di Inggris (1998).
Kemudian, Submarine Warfaredi Inggris (1999), Diklapa II Koum angkatan ke-14 (2000), Sustekdikpa TNI AL (2001), Seskoal angkatan ke-40 (2003), Sus Danlanal TNI AL (2004), dan Lemhannas PPSA angkatan XXI (2017).
Ali juga pernah menjalani pendidikan umum S1 Ekonomi dan S2 Manajemen. Ali juga aktif mengikuti simposium serta seminar nasional dan internasional di berbagai Negara seperti Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Korea Selatan, Bangladesh, dan lain-lainnya.
Ali memiliki sejumlah tanda jasa, antara lain Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jalasena Nararya, Satyalancana Kesetiaan XVI DAN XXIV tahun, Satyalancana Kesetiaan Dwidya Sistha dan Dwidya Sistha 1, Satyalancana Kebaktian Sosial, Satyalancana Wira Dharma, dan Satyalancana Dharma.
Sejumlah jabatan penting pernah diemban Ali, mulai Gubernur AAL, Asrena KSAL hingga Pangkogabwilhan I.
Ali memiliki pengalaman bertugas di kapal perang. Salah satunya pernah menjadi Komandan KRI Nanggala 402. Ia juga pernah menjadi Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332.
Hadir sejumlah pejabat dalam acara pelantikan itu di antaranya Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud Md, Mensesneg Pratikno, dan Menhan Prabowo Subianto.
Selain itu, hadir pula Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAD Jenderal Dudung Abdurahman, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kepala Bakamla Laksdya Aan Kurnia. Para perwira tinggi TNI AL juga hadir dalam acara itu.
Prosesi pelantikan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, acara dilanjutkan pembacaan surat keputusan presiden mengenai pengangkatan Ali menjadi KSAL.
(dek/lir)Sentimen: positif (61.5%)