Sentimen
Negatif (100%)
29 Des 2022 : 03.19
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Hewan: Babi

Kasus: Teroris

Partai Terkait

Tolak Pembangunan Masjid, Warga Blokir Jalan hingga Lempar Kepala Babi di Korea Selatan

29 Des 2022 : 10.19 Views 1

Ayobogor.com Ayobogor.com Jenis Media: Regional

Tolak Pembangunan Masjid, Warga Blokir Jalan hingga Lempar Kepala Babi di Korea Selatan

AYOBOGOR.COM -- Aksi tolak pembangunan masjid oleh warga dengan cara blokir jalan hingga lempar kepala babi terjadi di Korea Selatan.

Berikut ini akan dibahas mengenai masjid di Korea Selatan yang di blokir hingga dilempari kepala babi oleh warga lokal yang menolak pembangunan masjid tersebut.

Kelompok sipil dan pelajar muslim di Korea Selatan beramai-ramai mengajukan petisi ke PBB untuk meminta bantuan terkait hal tersebut.

Hal ini dilakukan karena reaksi keras dari warga lokal atas upaya pembangunan masjid di wilayah tersebut.

Dilansir di South China Morning Post, warga lokal di tenggara Kota Daegu, Korea Selatan telah berulang kali menyatakan ketidaksetujuan atas pembangunan masjid yang berada di dekat Universitas National Kyungpook tersebut.

Mereka memblokade akses jalan ke masjid dengan memasang spanduk yang berisi penolakan dan juga mengadakan pesta daging babi di sekitar lokasi masjid.

Selain itu, para warga lokal bahkan menaruh tiga kepala babi di atas bangku di sebuah gang di luar masjid.

Menurut Mian Muaz Razaq selaku perwakilan mahasiswa muslim mengenai tentang tiga kepala babi yang ditaruh pertama kali terjadi pada 27 Oktober. Lalu yang kedua pada 14 November dan yang ketiga pada 6 Desember

Mian Muaz Razaq menilai aksi para warga lokal itu merupakan tindakan “Islamofobia”.
“Mereka mengadakan aksi unjuk rasa untuk melawan Islam, warga lokal tersebut menyebut kami teroris, mereka juga membawa spanduk yang menentang agama kami,” kata Razaq.

“Selain itu, mereka juga menyebarkan pamflet yang berisi kebencian terhadap Muslim di wilayah kami, tindakan ini disebut apa? Yang dilakukan warga lokal ini murni Islamofobia,” tambahnya.

Kelompok aktivis hak asasi manusia mengajukan kepada PBB tentang kebebasan beragama guna mendesak pemerintah Korea Selatan untuk segera turun tangan menghentikan aksi para warga lokal.

Mereka juga meminta kepala babi yang ditaruh oleh warga lokal untuk disingkirkan secepatnya.

Permintaan itu sendiri dilontarkan setelah otoritas lokal gagal untuk mengabulkan permintaan dari para pelajar Muslim untuk menyingkirkan kepala babi di sekitar masjid.

Pejabat Kota Daegu mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa membuang kepala babi tanpa adanya persetujuan dari warga lokal, karena itu merupakan sesuatu yang dibeli oleh warga.

Konflik antara warga lokal dan para pelajar Muslim di daerah Daegu terjadi setelah pemerintah mengizinkan pembangunan masjid di dekat Universitas Nasional Kyungpook pada tahun 2020.

Warga lokal yang mengetahui itu pun merasa keberatan dengan adanya pembangunan masjid dua lantai tersebut dan mereka mengajukan petisi yang berisi tentang penghentian pembangunan rumah ibadah tersebut.

Petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 10 ribu orang kepada Kantor Distrik Daegu Buk Gu pada bulan Februari 2021.

Para warga lokal mengatakan bahwa dengan adanya pembangunan masjid akan menimbulkan kebisingan dan membuat padat gang sempit serta merusak nilai real estate setempat karena para pembeli dan penyewa menganggap tidak suka jika daerah tersebut sering dikunjungi oleh umat Islam.

Pada akhirnya pemerintah setempat memutuskan untuk menghentikan pembangunan masjid tersebut.

Para pelajar Muslim yang berada di Korea Selatan tersebut tidak terima dengan keputusan pemerintah, mereka kemudian membawa masalah tersebut ke pengadilan.

Pengadilan Distrik Daegu pun memutuskan untuk membatalkan penghentian pembangunan masjid tersebut. Keputusan itu diperkuat oleh Mahkamah Agung tepatnya pada bulan September.

Meskipun keputusan sudah ditetapkan oleh pengadilan dan Mahkamah Agung, warga lokal masih terus menghalangi pembangunan masjid.

Demikian informasi mengenai penolakan pembangunan masjid dengan blokir jalan hingga lempar kepala babi di Korea Selatan.***

Sentimen: negatif (100%)