Akun Bot Hantui Polling Twitter, Kredibilitas Keputusan Elon Musk Diragukan
Bisnis.com Jenis Media: Nasional
Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk nampaknya belum bisa bernafas lega soal kekhawatirannya terhadap akun bot di Twitter. Lembaga riset Accountable Tech mengungkapkan jajak pendapat yang sering dilakukan Elon setelah mengakuisisi Twitter cenderung lebih mudah dipermainkan oleh robot atau bot.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (28/12/2022), melalui jajak pendapat, pemilik baru Twitter Inc. Elon Musk sempat mengambil keputusan kontroversial seperti mengembalikan akun mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan memutuskan apakah dia harus meninggalkan posisinya sebagai CEO Twitter.
Accountable Tech menilai dengan kurang dari US$100 atau Rp1,5 juta, seseorang dapat membeli puluhan ribu suara untuk jajak pendapat Twitter menggunakan layanan manipulasi bot, sehingga hal ini memicu kekhawatiran baru terkait ketergantungan Elon Musk pada poling tersebut untuk memetakan masa depan salah satu perusahaan media sosial paling berpengaruh di dunia ini.
Meski demikian, Elon Musk mengklaim bahwa masalah terkait bot telah teratasi dan jumlah pengguna Twitter dibawah kepemimpinan telah jauh meningkat.
Direktur eksekutif Accountable Tech Nicole Gill mengatakan sekalipun pengguna Twitter meningkat, tidak ada bukti bahwa jumlah bot telah menurun. Dia mengatakan saat ini lebih mudah menggunakan bot untuk memanipulasi jajak pendapat Twitter.
"Selama Elon Musk terus menempatkan keputusan platform utama di tangan siapa pun yang memiliki beberapa dolar dan waktu luang, Twitter tidak aman dan terbuka untuk dimanipulasi oleh aktor jahat, termasuk pemerintah asing." tegasnya.
Sentimen: negatif (65.3%)