Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang, Jayapura, Timika, Biak
Tokoh Terkait
Ganggu Keamanan, Wapres Minta Gerombolan KKB di Papua Ditindak Tegas
Sindonews.com Jenis Media: Nasional
loading...
Wapres Maruf Amin meminta tindak tegas KKB yang mengganggu keamanan masyarakat di Papua. Foto/Istimewa
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta tindak tegas kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengganggu keamanan masyarakat di Papua. Mengingat, selama ini KKB telah membuat resah dan menimbulkan banyak korban jiwa."Untuk daerah-daerah khusus ini memang kita akan coba untuk lebih tegas ya, melakukan penanganan terhadap mereka yang gerombolan (KKB) pengacau itu, yang mengganggu merusak atau mengganggu keamanan," tegas Wapres dalam keterangannya di sela-sela kunjungan kerjanya di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (27/12/2022).
Oleh karena itu kata Wapres, dengan adanya Daerah Otonomi Baru (DOB) maka akan semakin mudah untuk memetakan dalam rangka memperkuat keamanannya. "Dan mungkin kita harus sesuai dengan adanya daerah otonomi baru itu akan kita sesuaikan semua kita perkuat keamanan-keamanannya juga," kata Wapres.
Baca juga: Laksamana Yudo Maksimalkan Operasi Teritorial Hadapi KKB di Papua
Wapres pun menegaskan bahwa pola yang dibangun oleh pemerintah untuk Papua tetap sama yakni kesejahteraan, kemudian melakukan penanganan secara humanis. "Saya kira polanya tetap kita membangun kesejahteraan kemudian juga melakukan penanganan secara humanis," ungkap Wapres.
Pada kesempatan itu, Wapres menceritakan, wilayah Papua yang rawan hanya di daerah-daerah tertentu saja. "Kita sebenarnya hal-hal yang agak rawan itu hanya di daerah tertentu saja," ujarnya.
Bahkan kata Wapres, saat dirinya berkeliling ke Papua justru masyarakatnya ingin agar ditambah lagi provinsi baru. "Sebab saya keliling ke seluruh Papua, semua aman-aman saja. Saya datang ke Jayapura, saya datang ke Merauke, saya datang ke Timika, saya datang ke Kaimana, saya datang ke Biak, semua bahkan mereka minta ditambah lagi provinsinya tambah dua, di Papua Barat, di Papua induk," jelasnya.
"Saya bilang nanti dulu yang empat ini saja ini kita bereskan dulu ya. Jadi mereka bukan menolak tapi ingin nambah dan sambutan mereka juga bagus keadaan juga bagus semuanya semangatnya tinggi, hanya di daerah (tertentu)," tutupnya.
(maf)
Sentimen: positif (88.6%)