Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Terdakwa Kasus Migor Keberatan Dibebani Anggaran BLT Tahun 2022 Senilai Rp 6,19 Triliun
Liputan6.com Jenis Media: News
Terdakwa lain, yakni mantan General Manager (GM) Bagian General Affair PT Musim Mas Pierre Togar Sitanggang juga menyatakan keberatan serupa. Menurut Denny Kailimang, tim kuasa hukum Pierre tidak seharusnya kliennya ikut menanggung anggaran BLT.
Denny Kailimang menyebut program BLT adalah memberikan uang kepada kelompok masyarakat rentan, sebesar Rp 300 ribu untuk tiga bulan. Denny Kailimang menegaskan tidak mungkin masyarakat kelompok rentan membutuhkan minyak goreng senilai Rp 100 ribu satu bulannya.
"Jadi tidak mungkin Rp 100 ribu dibelikan untuk minyak goreng. Itu kan (program) untuk masyarakat miskin," tegasnya.
Dia juga mengingatkan, bahwa ekspor yang dilakukan oleh PT Musim Mas menghadirkan keuntungan untuk negara. Ekspor tersebut menurut Denny Kailimang telah menghasilkan devisa untuk negara, dan telah meningkatkan pertahanan negara dari inflasi.
Kasus yang menimpa kliennya menurut Denny Kailimang sebetulnya kasus administrasi, bukan kasus korupsi. Dia menganggap sesuai Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, permasalahan administrasi seharusnya diselesaikan melalui pencabutan izin, atau pelarangan usaha selama kurun waktu tertentu.
"Tuntutan ini berlebihan," kata dia.
Seperti diketahui, Jaksa pada Kejaksaan Agung (Kejagung) mendakwa lima terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) merugikan negara sejumlah Rp 18.359.698.998.925 atau Rp 18,3 triliun.
Kelima terdakwa adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI Indra Sari Wisnu Wardhana dan Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor.
Kemudian, Senior Manager Corporate Affair PT Victorindo Alam Lestari Stanley MA, General Manager (GM) Bagian General Affair PT Musim Mas Pierre Togar Sitanggang, Penasihat Kebijakan/Analis pada Independent Research & Advisory Indonesia (IRAI), dan Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Weibinanto Halimdjati alias Lin Che Wei
Sentimen: negatif (92.8%)