Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Suharyanto
Covid-19 Melandai, RS Wisma Atlet Mungkin akan Ditutup
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com-Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan keinginannya untuk menutup Wisma Atlet sebagai sarana karantina untuk pasien Covid-19. Pasalnya, tiga bulan belakangan ini, dari tujuh tower yang beroperasi di Wisma Atlet, beberapanya sudah tidak terisi pasien.
“Bahkan per kemarin hanya tinggal empat orang di tower enam. Maunya BNPB itu segera ditutup semua,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (27/12).
Penutupan itu perlu dilakukan karena Wisma Atlet sebagai tempat karantina juga membebani anggaran negara. Jadi, kata Suharyanto, penutupan tersebut dapat mengifisienkan anggaran.
“Tetapi kita juga ingin tahu gimana perkembangan ke depan. Kalau kita lihat rekan-rekan media juga tahu mungkin negara-negara lain juga ada yang melonjak ya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dalam tiga bulan ke depan, ia mengatakan akan terus memantau perkembangan pasien Covid-19 yang diisolasi di Wisma Atlet. Jika terbukti tak ada lonjakan, rencana penutupan tersebut dapat dilakukan.
“Nanti akan disampaikan untuk tindakan selanjutnya. Itu juga sebagai salah satu antisipasi atau langkah yang kita lakukan apabila disampaikan apabila transisi dilakukan dari pandemi menjadi endemi,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bercerita bahwa Indonesia pernah menghadapi kondisi sulit terutama ketika menghadapi pandemi Covid-19. Hingga kemudian perekonomian bisa kembali dinyatakan pulih.
“Saat (varian Covid-19) Delta masuk, kasus harian kita mencapai 56 ribu kasus, saat itu saya ingat, hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk lockdown. Termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu mungkin ceritanya akan lain saat ini,” kata Jokowi.
Ia memaparkan, perjalanan sulit tersebut harus tetap diingat. Sebab hingga hari ini dengan segala kebijakan yang telah dilakukan, angka kasus Covid-19 semakin berkurang bahkan sangat mungkin PPKM akan segera dihentikan.
“Kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200. Mungkin nanti akhir tahun kita akan nyatakan berhenti PPKM,” ujar Jokowi. (*)
Sentimen: negatif (65.3%)