Sentimen
Positif (95%)
27 Des 2022 : 08.06
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Barcelona

Sidik Jari Dapat Memprediksi Skizofrenia

27 Des 2022 : 08.06 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Sidik Jari Dapat Memprediksi Skizofrenia

Krjogja.com - AMERIKA - Studi mengungkapkan bahwa gambar sidik jari berpotensi untuk memprediksi potensi skizofrenia. Studi yang dilakukan oleh para peneliti Spanyol menggunakan sejenis mesin yang disebut convolutional neural network (CNN) untuk menemukan kelainan pada sidik jari orang yang diketahui mengidap skizofrenia yang tidak ditemukan pada orang sehat.

"Hasil (penelitian) kami menunjukkan bahwa sidik jari adalah sumber berharga untuk mendiagnosis psikosis non-afektif dan bahwa CNN adalah alat yang dapat mencapai tujuan ini," tulis penelitian yang dilakukan oleh FIDMAG Germanes Hospitalàries Research Foundation di Barcelona.

Berdasarkan algoritma yang dikembangkan menggunakan CNN—yang merupakan sejenis sistem komputasi yang digunakan untuk menganalisis gambar visual, para peneliti meninjau sampel sidik jari dari 612 pasien dengan psikosis non-afektif serta 844 individu sehat.

Hasilnya, ibu jari kanan terbukti menjadi prediktor terkuat, dengan tingkat akurasi 68 persen.

"Meskipun akurasi maksimum 70 persen tidak memberikan cukup presisi untuk diagnosis yang sempurna, gambar sidik jari tetap berharga, terutama jika dikombinasikan dengan sumber informasi lain yang memiliki kekuatan prediktif terhadap skizofrenia seperti genetika dan data pencitraan otak," catat tim penelitian tersebut.

Sidik jari sebagai prediktor skizofrenia telah menjadi subjek beberapa penelitian selama beberapa tahun terakhir. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 2011 mengidentifikasi kemungkinan pola asimetri yang berfluktuasi serta jumlah ridge jari telunjuk kiri pasien skizofrenia jika dibandingkan dengan individu yang sehat.

Studi "Schizophrenia Bulletin" juga muncul tak lama setelah para ilmuwan mengumumkan potensi dasar genetik yang menghubungkan skizofrenia dengan gangguan bipolar, suatu kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem.

"Itulah yang diberikan sains kepada kita—indikasi yang jelas bahwa terdapat penanda genetik serta faktor risiko," ucap kepala petugas medis untuk National Alliance on Mental Illness Dr. Ken Duckworth. (*)

Sentimen: positif (95.5%)