JawaPos.com – Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag mengajak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk memperkuat pola bimbingan manasik kepada jamaah haji. Hal ini menjadi salah satu poin kritikal dalam pemberian bimbingan manasik.

“Ada poin kritikal kepada KBIHU dalam hal manasik, yaitu memperkuat bimbingan, jangan sampai jamaah dari KBIHU tidak paham manasik,” kata Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, Senin (26/12).

Arsad menuturkan, Kemenag saat ini telah menerbitkan buku Moderasi Manasik Haji dan Umrah. Buku tersebut bisa menjadi acuan saat memberikan bimbingan manasik kepada jamaah.

“Kami sudah mengeluarkan buku Moderasi Manasik Haji dan Umrah dan bisa jadi acuan dalam bimbingan manasik oleh KBIHU,” imbuhnya.

Ia meminta KBIHU agar memberikan kenyamanan saat bimbingan manasik. Arsad menilai kini sudah saatnya KBIHU untuk kembali ke rencana awal, yakni memberikan pembimbingan dan pendampingan jamaah haji.

“Perlu kita sama-sama kembalikan Khittah KBIHU dalam bimbingan serta melakukan pendampingan jamaah haji,” jelas Arsad.

Terkait penarikan setoran biaya haji yang banyak dilakukan jamaah setelah dua tahun tidak ada keberangkatan karena pandemi, KBIHU diminta untuk memberikan pemahaman. Sebab, banyak disinformasi tersebar di masyarakat yang mengarah pada ajakan agar jamaah haji mengambil setoran biaya haji, lalu dialihkan ke ibadah umrah.

“Kami harap KBIHU dapat memberikan pemahaman-pemahaman terkait manasik dan kebijakan terbaru dari pemerintah. Saya miris mendengar ada jemaah haji yang mengambil setoran biaya hajinya karena mendapatkan informasi yang tidak benar,” tandasnya.

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Sabik Aji Taufan