Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Tiongkok, Dukuh, Karawang
Kasus: Kemacetan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
KCJB Memicu Sentra Ekonomi Baru
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) merupakan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara.
Diharapkan hadirnya KCJB di Indonesia menjadi era baru transportasi massal modern yang cepat, andal, aman, dan nyaman untuk mobilisasi secara optimal serta meningkatkan konektivitas antarkota.
Demikian disampaikan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli saat acara Sosialisasi BUMN bertajuk “Kereta Api Cepat untuk Indonesia Maju” di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12/2022).
baca juga:"KCJB diharapkan mampu memicu pembangunan kawasan dan sentra ekonomi baru, serta berpotensi untuk dikembangkan seluruh Indonesia," kata anggota Komisi VI DPR ini.
Ia menjelaskan, proyek pembangunan KCJB yang berjalan sejak tahun 2018 saat ini semakin sukses menuju fase operasional pada Juni 2023.
KCJB dibangun oleh tujuh perusahaan terkemuka dari Indonesia dan Tiongkok, yang telah berpengalaman mengerjakan proyek infrastruktur global. Para perusahaan terkemuka itu tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium atau HSRCC.
"Saat ini progres konstruksi pembangunan KCJB sudah mencapai 91,7 persen. Berdasarkan data dari PT KAI, dengan adanya KCJB, waktu yang dibutuhkan pelanggan/masyarakat untuk bepergian dari pusat kota Jakarta ke pusat kota Bandung hanya sekitar 1 jam saja," ungkap Melani.
Melani meyakini kehadiran KCJB ini bakal membawa banyak manfaat untuk masyarakat dan negara. Dalam pembangunannya, KCJB memiliki empat stasiun perhentian manfaat bagi masyarakat. Yaitu, Stasiun LRT Jabodebek Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, serta Stasiun Tegalluar yang sekalian menjadi depo.
'Kehadiran efisien dan modern, Kereta Cepat Jakarta Bandung akan meningkatkan kinerja sistem dan membawa banyak manfaat jaringan transportasi bagi masyarakat dan pemerintah," ucap Melani.
Tak sampai di situ, Melani menjelaskan, proyek moda transportasi massal yang lebih efisien dan modern ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Karena memiliki panjang trase 142,3 kilometer dengan tipe struktur elevated sepanjang 82,7 kilometer dan sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade. Dengan beroperasinya KCJB ini, pastinya akan mengurangi angka kemacetan, Jakarta-Bandung," jelas Melani.
Di samping itu juga mengurangi pencemaran udara dari emisi gas karbon. Lalu, penghematan dengan terbukanya waktu perjalanan dan peluang UMKM.
Melani menegaskan, PT KAI akan terus berupaya menyediakan sistem transportasi yang aman untuk pelanggan dan memenuhi kebutuhan angkutan kereta api.
"PT KAI terus mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi melalui investasi dalam sumber daya manusia, infrastruktur, dan pembangunan teknologi," tutur Melani.
Diketahui, berdasarkan rincian data PT KAI, nantinya para pelanggan cukup menempuh waktu selama 20 menit dari Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas menuju Stasiun LRT Jabodebek Halim.
Pelanggan atau masyarakat dapat langsung berpindah dari Stasiun LRT Jabodebek Halim ke Stasiun KCJB Halim, karena kedua layanan tersebut telah terintegrasi pada lokasi yang sama.
Perjalanan KCJB dari Stasiun KCJB Halim menuju Stasiun KCJB Padalarang akan ditempuh hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Di Padalarang, KAI telah menyediakan layanan KA Feeder yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KCJB. Adapun waktu tempuh KA Feeder KCJB untuk menuju Stasiun Bandung adalah hanya 18 menit. []
Sentimen: positif (100%)