Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PLN
Hewan: Sapi, Ayam
Kab/Kota: Cimahi, Bogor, Malang
Tokoh Terkait
Jelang Natal dan Tahun Baru 2023, Harga Cabai, Telur, hingga Daging Mulai Merangkak Naik
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menjelang hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, sejumlah harga bahan pokok dilaporkan mengalami kenaikan, meski stok dinyatakan aman.
Harga bahan pokok seperti bawang, cabai, telur, daging sapi, hingga daging ayam yang paling menjadi sorotan di penghujung tahun 2022 ini.
Di beberapa daerah, kenaikan harga bahan pokok tersebut berkisar di antara Rp1.000 hingga Rp2.000, bahkan ada yang hingga melebihi Rp5.000.
Cimahi
PJ. Walikota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan melakukan sidak untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi selama libur Natal-Tahun Baru 2023.
"Hasil pantauan di pasar bahwa ketersediaan stok aman, tidak terganggu dan cukup untuk kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, hasil pemantauan di lapangan ditemukan beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga namun tidak signifikan.
"Terkait harga pasar ada kenaikan tapi terbilang masih normal. Malah ada yang harga turun," ucapnya.
Untuk antisipasi kemungkinan lonjakan harga selama libur Natal-Tahun Baru, Dikdik menyatakan Pemkot Cimahi menyiapkan sejumlah opsi.
Baca Juga: PLN Bantu Warga yang Terkena Dampak Pembangunan PLTA Cisokan
"Bisa jadi nanti ada operasi pasar untuk menyeimbangkan harga. Jangan sampai ada kenaikan harga yang melonjak, juga untuk pemerataan ketersediaan stok kebutuhan masyarakat," tuturnya.
Pihaknya turut menghimbau masyarakat bijaksana dalam berbelanja kebutuhannya. Aksi pembelian yang berlebihan bisa memicu kenaikan harga di pasaran.
"Dengan pemenuhan kebutuhan Natal-Tahun Baru, mohon bijak dalam berbelanja jangan berlebihan. Dengan berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak menimbun stok diharapkan tidak memicu harga meningkat di pasaran," ucapnya.
Kenaikan harga di antaranya dialami komoditas telur ayam, di mana para pedagang rata-rata menjual Rp30.000-32.000/kg.
"Harga naik sudah beberapa hari terakhir. Harga normal Rp25.000/kg, sekarang sudah Rp30.000/kg bahkan sempat Rp32.000/kg," kata pedagang telur, Hendra (35).
Menurutnya, kenaikan harga telur sendiri salah satunya karena menjelang perayaan Natal dan tahun baru.
"Setiap jelang hari raya memang naik, kemungkinan harga masih terus bisa naik," ucapnya.
Bogor
Harga dan stok bahan pokok di Bogor dipantau langsung oleh Presiden Jokowi pada Jumat, 23 Desember 2022.
Dia mengatakan harga barang secara umum masih terkendali menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, yang merupakan momentum konsumsi tinggi masyarakat.
Usai meninjau Pasar Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Jokowi mengakui memang terdapat sejumlah barang pangan yang mengalami kenaikan harga, tetapi banyak juga barang yang harganya turun.
"Saya kira masih semuanya terkendali," ucapnya.
Baca Juga: KB Securities dan WVI Resmikan Urban School Library Project di Jakarta
Jokowi merinci beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan harga antara lain daging beku, bawang merah, dan beras.
Sementara bahan pangan yang mengalami penurunan harga adalah bawang putih, telur, dan cabai.
"Saya senang beberapa barang tadi harganya turun. Ada dua yang naik, daging, daging yang beku naik," ujar Jokowi.
Untuk bawang merah, terdapat kenaikan harga sebesar Rp2.000 per kilogram. Sementara harga cabai justru turun drastis dari kisaran Rp60.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram.
Jokowi mengatakan stabilitas harga bahan pangan juga terjaga secara nasional dan tidak hanya di Pasar Cigombong.
"Kami kan kemarin tidak hanya di sini saja masuk pasarnya. Kurang lebih sama. Kurang lebih pasti sama. Cabai sekarang turunnya agak drastis Rp30 ribu, biasanya di atas Rp60 ribu. Sangat baik menjelang Natal dan Tahun Baru. Mungkin agak-agak yang sedikit naik beras," tuturnya.
Malang
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, 2023 sejumlah harga komoditi pangan di Malang, Jawa Tengah juga mulai naik.
Hal tersebut terlihat pada pengecekan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kota Malang di distributor serta pasar.
Wali Kota Malang Sutiaji menerangkan hasil hasil pantauan rutin yang dilakukannya, tiga komoditas pangan mengalami lonjakan harga.
Akan tetapi, kenaikan harga tersebut tidak terlalu signifikan, karena naik di kisaran Rp1.000 sampai Rp2.000.
"Itu ada tiga komoditas yang mengalami lonjakan. Namun, naiknya antara Rp1.000 sampai Rp2.000 seperti cabai, ada cabai, cabai rawit, kalau cabainya cabai besar tidak (naik), telur yang kedua, ketiga adalah daging ayam, lainnya masih stabil," kata Sutiaji, Jumat, 23 Desember 2022.
Menurutnya, tak ada kelangkaan dari tiga komoditas pangan yang beredar di masyarakat.
Meski begitu, dia memperingatkan bila ada distributor atau pedagang nakal yang menimbun stok, agar ditindak sesuai aturan yang berlaku.
"Kalau di distributor sudah kami lakukan bahwa dipastikan tidak ada penimbunan. Maka ini yang menjadi komitmen kami ketersediaan, keterjangkauan benar-benar bisa menjadi komitmen kami semua, supaya tidak ada namanya kelangkaan," tutur Sutiaji.
Baca Juga: Nikita Mirzani Idap Kista Tulang Belakang, Dito Mahendra Jelaskan Alasannya 3 Kali Mangkir Sidang
Stok Dijamin Aman
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan untuk 12 komoditi pangan jelang perayaan Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 dijamin aman.
"Komoditi kita, terutama 12 pangan itu sangat aman, katakanlah sampai Desember. Untuk Natal dan tahun baru masih bisa berjalan aman," ucapnya.
Tercatat, 12 komoditas pangan yang dimaksud untuk menjadi atensi pemerintah masing-masing beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi atau kerbau, daging ayam, telur ayam, kedelai, gula pasir, dan minyak goreng.
Syahrul menjelaskan menjadi tugas utama Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan sejumlah bahan pokok bagi masyarakat agar terpenuhi. Selain itu, Presiden Joko Widodo meminta semua menteri terkait menyiapkan stok pangan bagi masyarakat.
"Tentu, tugas Kementan menjaga ketersediaan. Presiden juga minta semua menteri, semua pihak pertanian dan yang terkait untuk mempersiapkan ketersediaan pangan kita di Natal dan tahun baru," ujarnya.
Saat di tanyakan apakah sudah ada langkah-langkah antisipasi bagi upaya spekulan memainkan harga jelang Natal dan tahun baru, hal itu sudah disiapkan termasuk melibatkan aparat penegak hukum.
"Langkah-langkah itu sudah diambil oleh berbagai pihak terutama menteri yang berkaitan dengan perdagangan dan menteri lain terkait soal pangan. Saya kira, kita telah bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk itu," katanya.***
Sentimen: positif (96.8%)