Sentimen
Positif (100%)
25 Des 2022 : 22.31
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: MUI

Kasus: covid-19

Wasekjen MUI Harap Natal jadi Penguat Kerja Sama Antarumat Beragama

25 Des 2022 : 22.31 Views 1

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Wasekjen MUI Harap Natal jadi Penguat Kerja Sama Antarumat Beragama

JawaPos.com – Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah Arif Fahrudin menyampaikan selamat Natal 2022 bagi umat Nasrani. Menurut dia,ucapan selamat Natal adalah bentuk ungkapan kasih sayang sebagai sesama umat beragama dan sesama saudara sebangsa dan setanah air Indonesia (ukhuwah wathaniyah). Perayaan Natal diharapkan jadi momentum memperkuat kerja sama antarumat beragama.

Arif mengatakan, dalam kehidupan sehari-harinya antarumat beragama di Indonesia sudah biasa saling menghormati, menghargai, dan bekerja sama. Termasuk dalam sektor-sektor yang lebih praksis, seperti bisnis, penanggulangan bencana, dan muamalah lainnya.

Menurut dia, suasana saling menghormati dan meningkatkan kerja sama antarumat beragama itu, menjadi modal penting bagi agama. “Termasuk berkontribusi nyata dalam percepatan pemulihan bagi Indonesia yang baru usai melewati ujian pandemi Covid-19,” katanya.

Nuansa saling menghormati dan bekerja sama dalam muamalah, juga sangat penting bagi penciptaan kondisi saling rukun. Kemudian rasa saling menghargai menjelang tahun politik yang sudah di depan mata.

“Di mana biasanya isu-isu sensitif seputar agama sering dipolitisasi dan dikapitalisasi oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab,” jelasnya.

Arif menegaskan, dalam rangka menjaga saling menghormati dan bermuamalah itu semua agama punya koridor atau batasan masing-masing. Salah satunya tentu tidak masuk dalam ranah sinkretisme.

Dia juga mengapresiasi adanya instruksi Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang mengimbau dengan tegas untuk menjalankan praktik toleransi. Serta tetap menjaga harmoni antar umat beragama.

Diantara caranya yaitu tiadanya pemaksaan penggunaan antribut agama tertentu terhadap umat beragama lainnya pada momen perayaan hari besar agama tertentu. Contohnya adalah memaksakan menggunakan atribut Natal.

“Di situlah saya melihat toleransi antarumat beragama di Indonesia memiliki ciri khas tertentu yaitu tidak menyamakan hal yang berbeda, dan tidak membeda-bedakan hal yang sama,” jelasnya.

Arif mengatakan, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia harus menjadi contoh. Bahwa toleransi antarumat beragama di dalamnya telah berjalan sesuai koridor masing-masing pemeluk agama, koridor regulasi, dan menjadi karakter bangsa yang bersahaja.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Hilmi Setiawan

Sentimen: positif (100%)