Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Lamongan, Solo
Saya Kawal Usulan Anggaran Berapapun Nilainya!
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Lamongan (beritajatim.com) – Sebagai upaya mengkonkretkan penanganan banjir di kawasan Bengawan Njero Lamongan, Ketua DPRD Kabupaten Lamongan H Abdul Ghofur menggelar diskusi bersama Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Lamongan serta relawan Bengawan Njero, pada Kamis (10/2/2022).
Setelah memutar otak dengan begitu keras, diskusi ini akhirnya membuahkan sejumlah hasil yang perlu untuk segera ditindaklanjuti. Hal tersebut mengingat banjir yang terjadi di kawasan Bengawan Njero ini rutin datang tiap tahun dan setidaknya telah merendam 6 kecamatan di Lamongan.
“Hasil dari diskusi ini yang pertama adalah penanganan banjir harus terintegrasi mulai hulu sampai dengan hilir, seperti normalisasi waduk, embung sesuai kewenangan masing-masing (Pusat, Provinsi, Kabupaten),” ungkap H Abdul Ghofur saat dikonfirmasi, Jumat (11/2/2022).
Selain normalisasi, menurut Ghofur, waduk atau embung ini harus dikembalikan sebagaimana fungsinya, yakni sebagai penampung serta penyedia air irigasi, sehingga air tak langsung meluber ke sekitar kawasan Bengawan Njero.
“Seperti diketahui, Bengawan Njero ini tak mampu menampung kiriman air dari hulu, sehingga terjadi banjir yang cukup lama antara 2-4 bulan, ditambah lagi kondisi Bengawan Njero yang perlu penataan, khususnya proses pembuangan air menuju hilirnya, yaitu sungai Bengawan Solo dan laut,” terangnya.
Lalu untuk hasil yang kedua, pembersihan eceng gondok dan penertiban bangunan liar seperti anco, jarang, rumpon, dan lainnya yang sifatnya permanen di sepanjang aliran Bengawan Njero.
Pasalnya, bangunan liar itu membuat ruas Bengawan Njero semakin sempit serta menghambat arus air menuju hilir. Oleh sebab itu, Pemerintah terkait diharapkan tegas menyelesaikan persoalan ini dengan melibatkan instansi berwenang melalui penegakan hukum (Perda).
Hasil yang ketiga, pembentukan Satgas Bengawan Njero, keempat pembongkaran atau renovasi DAM pintu air Margoanyar Glagah yang dinilai menghambat arus air menuju laut, dan kelima normalisasi jaringan irigasi di titik-titik penghambat sepanjang Bengawan Njero.
“Saya sebagai Ketua DPRD berkomitmen penuh terhadap penanganan banjir di Kabupaten Lamongan khususnya Bengawan Njero, dengan mengawal usulan anggaran penanganan banjir di APBD Lamongan. Berapa pun nilainya, yang penting relevan sesuai kebutuhan,” tegas Ghofur.
Ditambahkan, dalam diskusi ini juga menginginkan dilakukannya peninggian Jalan Poros Deket – Karangbinangun yang selama ini tergenang banjir dan menghambat mobilitas warga. Tak jarang di jalan ini juga banyak mobil yang terguling dan , sepeda motor mogok langaran menerjang banjir.[riq/kun]
Sentimen: negatif (93.9%)