Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Seoul
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Proyek IPAL Batam Dikerjakan Lagi, Rampung 2024
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO, Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Batam yang sempat mengalami penundaan kini dilanjutkan lagi. Pekerjaan ditargetkan rampung September 2024.
"Dengan sejumlah upaya konsolidasi, Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam berhasil memastikan pekerjaan konstruksi IPAL dimulai kembali setelah disetujuinya perpanjangan waktu hingga September 2024," kata General Manager Pengelolaan Lingkungan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Iyus Rusmana.
Iyus menyatakan Kementerian Keuangan RI sebelumnya mengirimkan permohonan resmi ke Economic Development Cooperation Fund (EDCF) The Export-Import Bank of Korea selaku lender atau peminjam. Permohonan itu kemudian telah disetujui.
baca juga:"Dengan ini, BP Batam mengharapkan komitmen dari Hansol (Hansol Paper Co, Ltd/kontraktor pelaksana proyek) untuk segera memulai kembali sisa pekerjaan," tambah Iyus.
Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan mengatakan proyek IPAL Tahap 1 saat ini telah mencapai 90,8 persen. Pekerjaan tertunda karena pandemi Covid-19.
"Pekerjaan sempat mengalami penundaan karena pandemi Covid-19 dan kendala teknis di lapangan yang merubah metode kerja," katanya.
Dijelaskan bahwa kebutuhan air di Kota Batam diprediksi akan terus mengalami peningkatan mencapai 7.000 liter per detik (lpd) pada tahun 2045. Sementara itu, Batam memiliki keterbatasan daya dukung lahan dalam mendorong pemenuhan air melalui bendungan atau waduk.
Binsar mengatakan perlu strategi pengembangan kapasitas penyediaan air baku alternatif untuk memenuhi kebutuhan air minum yang akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Kemudian sesuai arahan Kepala BP Batam Muhammad Rudi, Tim BP Batam mendorong solusi pemenuhan kebutuhan air minum Batam ke depan, melalui konsep Batam Integrated Total Water Management (BITWM) strategi Pengelolaan Air dan Limbah Terpadu salah satunya adalah dari Recycle Instalansi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
IPAL Batam Ditargetkan Rampung 2024Pekerjaan proyek IPAL Batam saat ini sudah mencapai 90,8 persen. Progres pekerjaan meliputi bangunan gedung IPAL dan 5 stasiun pompa yang sudah selesai 100 persen, sementara pengerjaan jaringan pipa baru 93,8 persen dan sambungan ke 11.000 rumah baru 69,4 persen.
Sisa pekerjaan konstruksi IPAL harus diselesaikan pada September 2024. Kepastian itu disampaikan Iyus yang bersama Binsar melawat ke Kantor The Export-Import Bank of Korea, Seoul, South of Korea, Kamis (22/12/2022).
Turut hadir dalam lawatan itu Kepala Satuan Pemeriksa Intern Konstantin Siboro, Kepala Biro Keuangan Siswanto, Kepala Biro Hukum Alex Sumarna, Manager Operasional dan Pemeliharaan Unit Usaha Pengelolaan Lingkungan Raden Rara Elly Nugrahini, dan Kasubbag Dukungan Strategis Pimpinan Batami Lily Marlina.
Iyus bersama jajaran bertemu dengan Perwakilan dari Economic Development Cooperation Fund (EDCF) The Export-Import Bank of Korea, Hansol Paper Co, Ltd, dan Sunjin Engineering & Architecture Co, Ltd selaku konsultan pengawas proyek.
Pertemuan secara khusus membahas action plan tindak lanjut permohonan perpanjangan waktu, jadwal pengerjaan kontraktor dan supervisi serta timeline penyelesaian proyek. Komitmen tersebut kemudian dituangkan dalam Memorandum of Meeting (MoM) yang ditandatangani bersama oleh semua pihak, yakni BP Batam, EDCF, Hansol dan Sunjin.
MoM menyatakan komitmen semua pihak untuk kembali memulai proyek pengerjaan IPAL di Batam sesuai dengan prosedur dan timeline pekerjaan tepat waktu.
Director of Asia Div III Philipines and Indonesia, EDCF Operations Dept.1, Mrs. Jinny Lee yang menerima kunjungan ini menyampaikan apresiasi kepada BP Batam yang telah gigih dan secara serius menyiapkan solusi kebutuhan air baku bagi Batam melalui IPAL.
"Kami mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan BP Batam, termasuk bagaimana meyakinkan publik bahwa proyek ini merupakan kebutuhan jangka panjang dan sangat baik bagi lingkungan. Termasuk bagi Korea dulu ini juga merupakan tantangan," kata Jinny.
Korea mampu mengembangkan sektor air sejak 1960. Tercatat Korea berhasil mengembangkan Waste Water Treatment Facilities/IPAL sebanyak 698 hingga 2020.
"Kami harapkan BP Batam dapat mengawal dan kontraktor mengeksekusi pelaksanaan sesuai rencana. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat bagi masyarakat," kata Jinny.[]
Sentimen: positif (99.6%)