Suasana acara bedah buku ET (foto Ist)

Krjogja.com - SEMARANG – Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang (FE Unimus) menjadi tuan rumah acara Bedah Buku "(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir (ET) " di Aula GKB II kampus Unimus , Rabu (21/12/2022).

Acara yang dibuka Dekan FE Unimus Dr Haerudin MT ini menghadirkan Abdullah Sammy (penulis buku) , Dr Hardiwinoto MSi (Wakil Rektor II Unimus), Fritz E Simandjuntak (pemerhati Olahraga), serta atlet angkat besi Eko Yuli Irawan. Juga diselingi stand up komedian nasional asal Jepara Gautama Shindu.

Diikuti oleh 600 lebih mahasiswa Fakultas Ekonomi baik dari program studi S1 Akuntansi, S1 Manajemen hingga S1 Agribisnis, acara ini dimoderatori Jemmy Darusman.

Pada pembukaan acara, Dekan FE Dr Haerudin menyampaikan mahasiswa Fakultas Ekonomi tidak dididik untuk mencari pekerjaan tetapi dididik untuk mencari uang. Dididik mandiri menghasilkan uang sendiri dan menjadi kaya sehingga bisa banyak membantu orang dan banyak bersedekah.

"Mahasiswa bisa ambil manfaat, wawasan serta pandangan-pandangan dari para nara sumber serta dari isi buku Pak Eric Thohir. Acara ini sangat penting dan tidak ada dalam ajaran kuliah sehingga bisa jadi bekal dalam menjalani kehidupan" ujar Dekan.

Sedangkan Wakil Rektor II Unimus Dr Hardiwinoto MSi menyampaikan Erick Thohir (ET) merupakan sosok yang komplit dan sangat menginspirasi. Sejak sekolah sampai sekarang ET menggemari berbagai jenis olah raga di antaranya basket. Selain sukses sebagai pembina olahraga (jadi ketua kontingen Indonesia ke beberapa olimpiade), sosok sukses perhelatan Asian Games 2018 di Indonesia, ET juga dikenal sebagai pengusaha sukses dan pejabat pemerintah (Menteri BUMN) yang sukses serta menjadi ketua tim kampanye Presiden Jokowi.

"ET lengkap kesuksesannya tetapi pernah pula mengalami kegagalan misalnya saat gagal di Olimpiade Inggris tahun 2012 karena cabang bulutangkis tidak mendapat medali padahal pada Olimpiade olimpiade sebelumnya pasti meraih medali. Kegagalan itu ET evaluasi dan berusaha keras diperbaiki sehingga pada olimpiade berikutnya bulu tangkis kembali meraih medali" ujar Hardiwinoto.

Lebih lanjut menurut Hardiwinoto, "kenakalan" ET saat sekolah yang pernah berurusan dengan polisi ini menjadikan ibunya ET sangat sedih dan minta ET menjadi orang lebih baik dan sukses ke depannya. Sehingga sejak itu ET pun memenuhi keinginan ibunya dengan bekerja keras dan meraih banyak prestasi.

Dalam paparannya, penulis buku ini, Abdullah Sammy menyampaikan perjalanan dirinya menulis buku yang memakan waktu setahun. Namun proses penggalian data dan pra penulisan dilakukan Sammy yang juga wartawan ini, sejak 2009, sejak ET menjadi pimpinan salah satu surat kabar nasional tempat Sammy bekerja.

“Buku ini bisa jadi jendela buat publik untuk mengetahui life journey seorang Erick Thohir. Buku ini tidak hanya menggambarkan sisi segudang prestasi Pak Eric Thohir tetapi juga sisi pernah gagalnya ET. Buku ini bertutur secara kronologis. ET orangnya sangat kreatif, terbuka apa adanya, transparan. Ada bagian yang mungkin bagi orang atau pejabat lain ditutupi karena bisa dianggap sensitif, tetapi dia malah membuka hal itu" ujar Sammy. (Sgi)