Sentimen
Positif (99%)
24 Des 2022 : 05.10
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Ricky Rizal

Ricky Rizal

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat

Tak Bisa Diremehkan, Ternyata Kuat Ma’ruf Si Sopir Ferdy Sambo Punya Kepatuhan yang Tinggi tapi…

24 Des 2022 : 05.10 Views 1

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Tak Bisa Diremehkan, Ternyata Kuat Ma’ruf Si Sopir Ferdy Sambo Punya Kepatuhan yang Tinggi tapi…

Jakarta, tvOnenews.com – Kuat Ma’ruf yang merupakan sopir Ferdy Sambo menjadi terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J atau Yosua. Belum lama ini, ahli psikolog forensik membeberkan hasil analisanya soal Kuat pada Rabu (21/12/2022).

Ahli psikolog forensik dari Asosiasi Psikolog Forensik (Apfor) Indonesia bernama Reni Kusumowardhani mengungkapkan bahwa Kuat Ma’ruf si sopir Ferdy Sambo memiliki kecerdasan di bawah rata-rata orang seusisanya, yang mana agak lamban dalam memahami informasi.

"Kuat Ma'ruf kecerdasannya tergolong di bawah rata-rata dibandingkan dengan orang seusianya, jadi Bapak Kuat Ma'ruf lebih lambat dalam memahami informasi. Saya harus menyampaikan ya pak, mohon maaf, izin Pak Kuat,” ujar Reni Kusumowardhani.

Namun, berdasarkan analisa psikolog forensik Kuat Ma’ruf mengandalkan pola yang dia pahami dan diyakini dalam lingkungannya.

Potret Kuat Ma'ruf (sumber: dok ist)

“Jadi lebih lambat memahami informasi dan menyesuaikan diri dari tuntutan lingkungan tetapi memiliki potensi untuk memahami keadaan di lingkungan sekitarnya melalui nilai-nilai moral yang dia yakini dan melalui kebiasaan yang dia alami seperti itu,” kata Reni.

Di sisi lain, ahli psikologi forensik, Reni Kusumowardhani mengatakan bahwa Kuat Ma’ruf memiliki pendirian yang kuat dan tak mudah disugesti. Selain itu, dia juga memiliki kepatuhan yang tinggi.

“Cukup, jadi pada Bapak Kuat Ma'ruf ini tidak dapat disugesti. Kepatuhannya tinggi tetapi tidak mudah disugesti dan dari hasil kepura-puraan tidak didapatkan kepura-puraan,” pungkas Reni.

Ahli Bicara Hasil Lie Detector Kuat Ma’ruf Soal Persetubuhan Putri Candrawathi dan Brigadir J

Sidang kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo Cs kembali digelar pada Rabu (14/12/2022). Adapun kini terkuak, Ahli bicara soal hasil lie detector Kuat Ma'ruf dan saat ditanyai soal persetubuhan Putri dan Brigadir J, Kamis (15/12/2022).

Sidang dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf hari ini JPU hadirkan saksi ahli. Adapun kini terkuak di Persidangan, Ahli bicara soal hasil Lie Detector Kuat Ma'ruf saat ditanyai soal persetubuhan Putri dan Brigadir J.

Potret Putri Candrawathi, Brigadir J, dan Kuat Ma'ruf (sumber: kolase tvOnenews)

Sekedar informasi, Terdakwa Kuat Ma'ruf menjalani tes poligraf atau tes kebohongan sebanyak dua kali. Hal ini terkuak dari saksi ahli Poligraf, Aji Febriyanto Ar Rosyid saat hadir di ruang Sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).

Tes Poligraf merupakan aktivitas pemeriksaan dengan menggunakan alat poligraf untuk menentukan apakah seseorang terindikasi berbohong atau jujur, Melansir dari VIVA, sesuai jurnal poligraf AS, akurasi dari tes poligraf ini diatas 93 persen. Pantauan tvOnenews di lapangan, Jaksa Penuntun Umum (JPU) menghadirkan lima saksi ahli ke hadapan terdakwa.

Diketahui, Aji dihadirkan sebagai salah satu dari lima saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Pada mulanya di ruang Sidang, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan perihal skor terdakwa Kuat Ma'ruf dalam tes atau uji poligraf (kebohongan). Kemudian, Aji selaku saksi mengungkapkan bahwa Kuat Ma'ruf menjalani tes Poligrafi sebanyak dua kali.

"Kalau (skor poligraf) terdakwa Kuat Ma'ruf?" tanya JPU. Untuk saudara Kuat Ma'ruf kita lakukan dua kali pemeriksaan, yang pertama skornya 9 dan yang kedua -13," ucap Aji.

"Berapa , kasih jelas?," tanya kembali JPU untuk memastikan skor tes poligraf Kuat Ma'ruf.

"Yang (tes poligraf) pertama, +9 dan yang kedua -13," jawab Aji.

Lebih lanjut, Mengutip dari VIVA. Aji menerangkan bahwa dari kedua hasil tes Poligraf ini, Kuat Ma'ruf terindikasi jujur dan berbohong. Saat itu pun, Aji membeberkan bahwa ada dua berbeda yang ditanyakan dalam dua kali tes poligraf tersebut.

"Kalau pertanyaan pertama indikasinya apa?" tanya Jaksa.

"Jujur," jawab Aji.

"Apa pertanyaannya?" kata JPU kepada Aji.

"Untuk saudara Kuat pertanyaannya adalah kamu memergoki persetubuhan ibu PC dan Yosua," ujar Aji.

"Apa jawabannya?" tanya JPU

"Jujur," jawab Aji.

"Berarti apa?"tanya JPU kembali.

"Tidak memergoki," tegas Aji.

Sementara itu, untuk isu kedua yang ditanyakan ke Kuat Ma'ruf itu berkaitan dengan apakah melihat Ferdy Sambo menembak langsung Brigadir Yosua. Kemudian, hasil tes poligraf menunjukkan bahwa Kuat Ma'ruf berbohong.

"Untuk saudara Kuat apakah kamu melihat Ferdy Sambo menembak Yosua. Jawabannya kuat tidak, itu hasilnya berbohong," jelas Aji.

Lima saksi ahli yang dihadirkan JPU di antara lain adalah Ahli Puslabfor Adi Febrianto, Ahli Biologi Forensik Siraju Umam, Ahli DNA Vira Sania, Ahli Balistik Sumirat dan Ahli Digital Forensik Heri Feriyanto. (rka)

Sentimen: positif (99.6%)